Kelanjutan Monumen Bahasa Melayu di Tangan Gubernur

Tanjungpinang, Kepri - Gubernur Kepri, H Muhammad Sani masih optimis PT Sumber Tenaga Baru (STB) selaku kontraktor pembangunan monumen bahasa Melayu akan merampungkan proyek tersebut. Konflik internal PT STB, diharapkan Gubernur agar segera diselesaikan supaya tidak berimbas terhadap pekerjaan proyek senilai Rp 12,5 miliar dari APBD tersebut.

”Meskipun pak Gubernur optimis, tapi pak Gubernur tetap akan mengevaluasi proyek ini. Apakah pembangunan monumen bahasa Melayu ini dilanjutkan atau tidak. Bola di tangan Gubernur. Sebelum diputuskan, kami akan rapat koordinasi bersama dinas terkait dalam waktu dekat ini,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kepri, Arifin Nasir kepada wartawan, kemarin.

Menurut Arifin, dalam rapat itu nanti, pihaknya akan meminta masukan-masukan dari dinas teknis terkait. Serta melakukan evaluasi terkait progres pembangunan yang dilakukan. Arifin yang menjabat langsung sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek tersebut juga mengatakan, saat ini pihak kontraktor masih melanjutkan pekerjaannya di Penyengat. Apalagi, crane yang menjadi alat berat utama untuk pemasangan rangka baja sudah tiba di Tanjungpinang. Dijelaskannya, untuk mendaratkan alat berat tersebut tergantung pada pasang surut air.

”Harus menunggu air laut pasang besar dulu, baru mendaratkan crane supaya tidak terjadi masalah lain lagi. Apabila alat berat sudah tiba di lokasi, kami minta pekerjaan dikebut. Diharapkan proyek ini selesai dengan kualitas yang bagus. Tapi bagaimana nantinya, tergantung pada Pak Gubernur,” tutup Arifin.

Sebelumnya, warga Penyengat, Tanjungpinang menagih janji PT STB untuk menyelesaikan pembangunan monumen bahasa Melayu. Pasalnya, kehadiran monumen tersebut menyangkut harkat dan martabat masyarakat Kepri di mata dunia.

”Monumen bahasa Melayu akan menunjukkan ke mata dunia, bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sedangkan pusat bahasa Melayu ada di Pulau Penyegat,” ujar M Nasir, tokoh masyarakat Penyengat.

”Sejak bermasalahnya pembangunan proyek monumen, dan diambil alih langsung oleh Yunus selaku Direktur PT STB. Yunus berjanji akan menyelesaikan pembangunan monumen tersebut,” ujar Nasir yang juga ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Kota Tanjungpinang.

Nasir mengaku mengetahui betul sepak terjang PT STB yang tergabung dalam Gapeksindo Tanjungpinang. Sehingga, dirinya selaku warga Penyengat akan kecewa jika PT STB tidak mampu menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

”Kita tentu sangat mengharapkan monumen bahasa Melayu yang akan menjadi kebanggan masyarakat Kepri dapat diresmikan Presiden Jokowi pada Hari Pers Nasional (HPN) Februari tahun depan. Itulah sebabnya, agar PT STB menyiapkan pembangunan proyek ini,” jelas Nasir.

Seperti diketahui, proyek yang diawasi CV Acksono Reka Cipta Konsultan tersebut terjadi permasalahan internal perusahaan terkait keuangan. Kemudian, pekerja monumen ini meninggalkan pekerjaan selama beberapa hari karena diduga belum menerima gaji.

-

Arsip Blog

Recent Posts