Peuratoh Muda Aceh Hibur Masyarakat Jogja di Festival Seni Internasional

Sleman, DIY - Peuratoh (seniman tutur) muda Aceh Mulia Mardi, tampil menghibur warga Jogjakarta di acara Festival Seni Internasional yang berlangsung pada 4-7 November 2014 di Kaliurang, Sleman, Jogjakarta.

Festival itu diikuti oleh peserta dari berbagai negara seperti Prancis yang menampilkan tarian dan teater, Findlandia, Republik Ceko, Malaysia, Hongaria, Brunei Darussalam, Inggris dan Singapura. Selain dari luar negeri festival ini juga diramaikan dengan para peserta dari sejumlah provinsi di Indonesia.

“Sebelum berangkat ke Jogjakarta saya sudah melirik event-event kesenian Jojgja di internet dan tanya sama teman-teman di sana. Dalam event dua tahunan ini saya bisa tampil dengan kesenian khas Aceh yaitu seni tutur Aceh,” kata Mulia kepada ATJEHPOST.co, Jumat 7 November 2014.

Karena bukan dikirim resmi oleh perwakilan daerah, Mulia pun melobi sendiri pihak panitia agar bisa tampil di panggung acara tersebut dengan membawa nama Aceh. Sambutan dan respon panitia yang positif membuat seni tutur Aceh yang dibawakannya masuk dalam salah satu agenda kegiatan di panggung hiburan rakyat.

“Walaupun panggung hiburan rakyatm saya tetap mentas di acara bertaraf internasional dan penontonnya sangat ramai,” katanya.

Festival Seni Internasional ini mirip event Pekan Kebudayaan Aceh di Provinsi Aceh. Beberapa kegiatannya meliputi pameran properti, lukisan, pameran peraga budaya, pertunjukan seni tari, seni teater dan hiburan rakyat.

Dalam menyampaikan seni tuturnya seniman yang dijuluki Muliat Tetet ini menggunahan bahasa Indonesia secara penuh. Namun ia tetap melafalkannya dalam dialek Aceh yang khas. Antusias dan respon penonton menurutnya juga sangat luar biasa saat ia tampil di panggung.

“Penonton juga sangat mengerti dengan apa yang saya lakukan dan sampaikan di panggung. Saya seperti mentas di Aceh dengan gaya biasanya,” kata Mulia yang datang ke Jogja untuk menghadiri acara Jambore Pemuda Indonesia 2014. Di JPI 2014 Mulia bertugas sebagai panitia.

Dengan persiapan seadanya Mulia berimprovisasi secara maksimal untuk mendukung penampilannya. “Saya cuma menggunakan alat peraga apa adanya seperti tas dan kain, tapi penonton mengira itu sebagai properti saya. Bahkan banyak penonton yang minta foto setelah saya turun dari panggung,” kata Mulia.

-

Arsip Blog

Recent Posts