Seni Budaya Basis Pariwisata Yogyakarta

Yogyakarta - Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta akan berkembang pesat jika memanfaatkan potensi seni-budaya yang dimiliki daerah ini, kata praktisi pariwisata dan budaya Widi Utaminingsih.

"Untuk itu, pengembangan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) seharusnya berbasis seni-budaya yang hidup di tengah masyarakat daerah ini," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta ini, Jumat (20/11/2014).

Menurut dia, jika potensi seni-budaya di wilayah pengembangan pariwisata dijadikan basis, maka diyakini kelangsungan hidup pariwisata di daerah setempat akan dinamis dan penuh optimisme.

"Pembangunan pariwisata berbasis seni-budaya masyarakat daerah ini sudah saatnya dikembangkan sebagai gerakan penyadaran bagi pemangku kepentingan pariwisata, sehingga mereka kembali ke basis awal bahwa pembangunan pariwisata tidak boleh melupakan akar budaya masyarakat," kata Widi Utaminingsih yang yayasannya bergerak dalam studi pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal.

Ia mengatakan kenyataannya selama ini pariwisata DIY hidup dan berkembang bersama seni-budaya masyarakat setempat, sehingga menjadi modal untuk menarik minat wisatawan mengunjungi daerah ini.

Menurut dia, DIY memiliki banyak ragam budaya yang sampai sekarang masih hidup, dan berkembang di tengah masyarakat. Kekayaan budaya tersebut bahkan menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan, misalnya tempat bersejarah, adat istiadat, masakan khas, dan kesenian tradisional.

"Namun, sayangnya para pelaku pariwisata di daerah ini masih hanya sebatas menjual potensi seni-budaya yang dikemas dalam paket kunjungan wisata, padahal di DIY juga memiliki desa budaya, desa wisata, sentra kerajinan, dan pusat kesenian rakyat," katanya.

Ia mengharapkan dengan menggali potensi seni-budaya setempat sebagai basis pengembangan pariwisata di daerah ini, maka predikat DIY sebagai pusat kebudayaan akan tetap melekat, dan semakin kokoh.

-

Arsip Blog

Recent Posts