Total E&P Gelar Eksibisi Budaya Kutai di Jakarta

Jakarta - Wakil Bupati Kutai Kartanegara M Ghufron Yusuf pada Kamis (6/11) malam menghadiri pembukaan Festival Budaya Sungai Mahakam 2014 di Bentara Budaya Jakarta yang dibuka Gubernur Kaltim diwakili Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim M Aswin. Kegiatan digelar Yayasan Total Indonesia dan jajaran Bentara Budaya Jakarta yang berlangsung 6-16 November di Jakarta.

Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua Yayasan Total Indonesia, dipimpin Vice President External Relations & General Counsel Total E&P Indonesie Nurman Djumiril, Anggota MPR RI Luther Kombong, mantan Wali Kota Bontang Sofyan Hasdam, Putra Mahkota Ing Martadipura Aji Adipati Pangeran Surya Anom, Kadisbudpar Kukar Sri Wahyuni, dan pejabat di lingkungan Total, serta beberapa mitra kerja sama dalam dan luar negeri Total E&P Indonesie.

Acara ditandai pementasan tari Jepen dari Sanggar Tari Gubang, pemutaran video Sungai Mahakam serta penyalaan brong oleh M Aswin, M Ghufron, Aji Adipati Pangeran Surya Anom, Presiden & General Manager Total E&P Indonesie Nurman Djumiril, serta CEO Kompas Gramedia.

Menurut Nurman Djumiril, kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dari Total E&P yang beroperasi lebih empat dekade di Indonesia, khususnya di Blok Mahakam. Ini sekaligus wujud kepedulian Total melestarikan dan mengenalkan seni budaya Kukar kepada khalayak dalam maupun luar negeri.

Eksibisi budaya digelar di Kompleks Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat yang menampilkan seni budaya dari tiga kelompok masyarakat Kukar, yakni kerabat Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura, masyarakat pedalaman (suku Dayak), dan masyarakat pesisir (suku Kutai).

Terkait komunitas Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam eksibisi budaya tersebut, ditampilkan silsilah Kerajaan Kutai Martadipura dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, peragaan suasana keraton, peragaan benda-benda pusaka keraton, busana keraton, dan foto-foto eksklusif keraton. Selain itu, diperagakan upacara adat keraton, tari-tarian dan foto-foto situs, dan artefak peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura.

Untuk suku Dayak, ditampilkan pameran barang-barang kerajinan anyaman berupa topi, bakul, tikar, tas, dan lainnya, juga peragaan cara hidup sehari-hari masyarakat Dayak, lengkap dengan tarian. Selain itu, ada pula demonstrasi menganyam dari perajin suku Dayak. “Serta tampilan beragam kayu hasil hutan khas Kalimantan,” jelas Nurman Djumiril.

Eksibisi juga menampilkan peragaan cara hidup masyarakat Kutai, mulai peragaan alat-alat pertanian, alat-alat dapur, alat-alat musik, permainan tradisional masyarakat, dan lainnya. Selain itu, ditampilkan tari dan musik tradisional suku Kutai, di antaranya tari Jepen dan Tingkilan, serta pementasan teater Mamanda.

“Kami juga tampilkan peragaan pembuatan ketinting. Selain berbagai kegiatan tersebut, juga dilaksanakan seminar adat istiadat masyarakat Kutai dan seminar lingkungan hidup yang erat dengan kehidupan masyarakat Kutai, serta pemutaran film dokumenter kehidupan masyarakat Kutai Kartanegara.”

Acara diyakini akan lebih meriah dengan peragaan busana tradisional, peragaan busana modern, dan sentuhan motif Dayak, serta demonstrasi memasak kuliner keraton, masyarakat Dayak dan Kutai.

Ghufron menyampaikan apresiasi tinggi kepada manajemen Total E&P yang memberikan perhatian besar untuk pelestarian dan promosi budaya daerah. “Seni asli harus kita tampilkan, tetapi saya juga tidak anti dengan perpaduan seni asli dan kontemporer. Yang jelas, Pemkab sangat berterima kasih kepada Total E&P Indonesie yang sangat serius membantu upaya pelestarian dan promosi budaya Kutai,” ujar M Ghufron.

-

Arsip Blog

Recent Posts