Pemkab Madina Adakan Pagelaran Seni Budaya

Panyabungan, Sumut - Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata mengadakan pagelaran seni budaya Mandailing Natal serta festival gordang sambilan dan tor-tor seluruh kecamatan selama tiga hari di Panyabungan.

Pembukaan dilakukan Bupati Drs.H.Dahlan Hasan Nasution yang diwakili Sekdakab Madina Drs.M.Yusuf, Msi serta dihadiri Wakapolres Kompol Nurhakim H, Presiden IMAMI Datuk Tarmimi Siregar, tokoh pemuka agama Tuan Baits, beserta pimpinan SKPD.

Bupati Mandailing Natal Drs.H.Dahlan Hasan Nasution melalui Sekdakab Madina Drs.M.Yusuf, Msi mengatakan budaya Mandailing Natal sudah ada sejak zaman dahulu. Hal itu dapat dilihat dalam Kitab Nagara Kertagama karangan Empu Parapanca pada tahun 1365 Masehi. Bahkan penyair Madina Willem Iskandar dengan sejak terkenalnya “Sibulus – Bulus Sirumbuk – Rumbuk” menceritakan kekayaan dan keindahan tanah Mandailing Natal.

“Kegiatan pagelaran kebudayan pestival gordang sambilan dan tor tor merupakan program pemkab Madina secara berkesinambungan dan akan dilaksanakan tiap tahunnya, dengan tujuan untuk melestarikan dan merevitalisasi kembali kebudayaan Madina,” katanya, hari ini.

Menurutnya, budaya Madina memiliki khasanah yang bernuansa agama yang telah ada sejak dulu kala, sebagai panduan hidup warga. Dimana sebagian telah dikukuhkan oleh pendahulu seperti Willem Iskandar, Patuan Pandapotan, Sutan Baringin, dimana kesemuanya perlu dilestarikan dan dikembangkan.

“Dimana semua masyarakat Madina baik yang berada di Madina maupun yang berada di perantauan sangat berkewajiban mengembangkan, melestarikan, dan menggali seni budaya Madina yang nantinya akan diwariskan kepada anak cucu kita pada masa yang akan datang,” katanya.

Dia juga mengharapkan agar seluruh instansi, pelaku ekonmi, masyarakat Madina, serta budayawan agar selalu mendukung kegiatan – kegiatan seperti ini.

Bupati minta seluruh camat selalu melakukan pembenahan dan pelatihan gordang sambilan serta tor – tor di Kecamatan kepada generasi muda sehingga demi melestarikan kekayaan budaya yang ada. Budaya Madina mempunyai makna dan arti dalam kehidupan sehari – hari masyarakat, sebagaimana Gordang sambilan yang menggambarkan kegembiraan, kesedihan, waktu panen raya dan lain – lain. Begitu juga tor – tor yang menggambarkan sedang senang menyambut tamu dan sebagainya.

Dia menghimbau agar dewan juri dalam perlombaan festival budaya gordang sambilan dan tor – tor agar memberikan penilaian objektif tanpa berpihak pada peserta manapun sehingga menghasilkan yang terbaik.

-

Arsip Blog

Recent Posts