Indonesia dan Malaysia Sepakat Meningkatkan Peranan Bahasa Melayu

Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahasa Indonesia dan Melayu yang digunakan di Malaysia memiliki kesamaan. Yang membedakan hanyalah penggunaannya, baik di Indonesia maupun Malaysia.

Jusuf Kalla usai menerima Penasihat Sosial Budaya Kerajaan Malaysia Tan Dato Seri Utama Rais Yatim di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015), mengatakan sudah berbicara banyak dengan sang penasihat. Salah satunya soal wacana kerja sama dan penelitian bahasa Melayu.

"Kita berbicara bagaimana meningkatkan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu, keduanya sebenarnya sama, cuma penggunaannya beda," kata JK.

JK memastikan tata bahasa Melayu yang digunakan di Indonesia dan Malaysia kurang lebih sama. Namun, banyak perbedaan istilah yang digunakan. Karena itu, kata dia, dulu sempat dibentuk lembaga istilah Indonesia-Malaysia, yang merupakan hasil kerja sama kedua negara.

"Banyak istilah yang berbeda, kadang-kadang banyak pengertian yang berbeda," ujarnya.

Ia mengingatkan bahasa Melayu setidaknya digunakan 350 juta orang di Indonesia dan Malaysia, serta sebagian wilayah di sekitarnya. Jumlah itu, kata JK, lebih banyak dari jumlah warga negara Eropa yang menggunakan bahasa Jerman di Jerman dan sejumlah wilayah di sekitarnya.

"Karena itu kita sepakat, bagaimana mempersatukan strukturnya kembali, memperkuat, jadi bahasa yang berperanan dalam dunia internasional," ujarnya.

Kedepan, kata dia, bakal dibentuk lembaga yang terdiri dari ahli bahasa Indonesia dan ahli bahasa Malaysia, untuk meneliti kedua bahasa. Kedepannya juga akan dibahas rencana agar bahasa Melayu bisa lebih berperan.

-

Arsip Blog

Recent Posts