Kejari Tulang Bawang Minta Izin Periksa Bupati

BANDAR LAMPUNG - Pihak Kejaksaan Negeri Tulang Bawang, Lampung, melayangkan surat permohonan izin kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meminta keterangan Bupati Tulang Bawang Abdurrahman Sarbini.

Sarbini hendak dimintai keterangan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulang Bawang terkait dengan kasus dugaan penyelewengan dana pembelian kapal cepat Tulang Bawang Jaya.

"Mudah-mudahan kami segera memperoleh jawaban atas surat permohonan itu. Hal ini sejalan dengan upaya Presiden memberantas korupsi. Kami sendiri tetap terus pada komitmen untuk menegakkan hukum dalam pemberantasan korupsi itu dan melakukan penyidikan hingga tuntas," tutur Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejari Tulang Bawang, Jurist F Sitepu, Minggu (12/12) di Bandar Lampung.

Keterangan Sarbini sangat diperlukan untuk terus mengungkap dugaan penyelewengan dana pembelian kapal cepat Tulang Bawang Jaya senilai Rp 4 miliar.

Sejak semula, pengadaan kapal cepat yang awalnya direncanakan melayani rute Menggala, Tulang Bawang, menuju Merak, Banten, itu bermasalah.

Pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tulang Bawang saat itu tidak mengetahui rencana pembelian kapal tersebut. Bahkan, kala itu, menurut Ketua Lampung Sai Tulang Bawang Khaidir Gani, proyek pengadaan kapal itu ditolak DPRD karena dana yang digunakan tidak jelas (Kompas, 3/7).

Dana pembelian kapal buatan tahun 1999 itu, menurut Bupati Tulang Bawang Abdurrahman Sarbini, berasal dari dana penyertaan milik Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang. Pengoperasiannya berada di bawah pengelolaan Koperasi Pegawai Negeri Sai Bumi Nengah Nyappur yang diketuai oleh Tadjudin Barto.

Menurut Sitepu, dalam kasus itu, pihak kejaksaan telah menetapkan Tadjudin sebagai tersangka. "Hingga saat ini ia masih diperiksa sebagai tersangka," ujar Sitepu menegaskan.

Namun, ia menyebutkan, tidak menutup kemungkinan pihak kejaksaan melakukan penahanan terhadap Tadjudin.

Sabtu lalu, kapal cepat Tulang Bawang Jaya disegel pihak Kejaksaan Negeri Tulang Bawang. Kapal itu kemudian ditambatkan di Pelabuhan Merak, Banten. (JOS)

Sumber: Kompas, Senin, 13 Desember 2004
-

Arsip Blog

Recent Posts