Korupsi, Pejabat Jakarta Barat Dihukum 4 Tahun

Jakarta – Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis 4 tahun untuk Sri Budi Setiati, mantan Kepala Suku Dinas Pertamanan Pemerintah Kota Madya Jakarta Barat. "Terdakwa terbukti sah dan meyakinkan melakukan korupsi,"kata Ketua Majelis Hakim MD Pasaribu pada pembacaan putusan di PN Jakarta Barat, Rabu sore (3/8).

Sri mengkorup dana dari memorandum anggaran senilai Rp 740 juta lebih saat menjabat Kepala Suku Dinas Pertamanan dari Agustus sampai desember 2003. "Pemotongan anggaran itu dilakukan atas perintah terdakwa,"kata Hakim M Tarid Paliwari.

Anggaran yang digunakan Sri dipakai untuk pemangkasan pohon, pemulihan pohon, dana operasional, serta honor dan insentif staf dari 3 seksi baru; Pengindahan Kota, Perancangan, dan Pengembangan Kawasan. "Jumlah yang dikorupsi termasuk Rp 15 juta per bulan sebagai operasional terdakwa sendiri. Seluruhnya berjumlah Rp 75 juta,"kata Tarid dalam pertimbangan putusan Majelis Hakim.

Selain dihukum 4 tahun penjara, Sri didenda Rp 50 juta subsider 5 bulan serta mengganti semua dari Rp 740juta lebih yang dikorupsinya. Majelis Hakim memerintahkan rumah Sri di komplek Wali Kota blok A3 No 10 Jakarta Utara untuk dikembalikan pada Sri. "Itu dicicil jauh sebelum menjabat Kepala Suku Dinas Pertamanan. Jaksa Penuntut Umum tidak bisa membuktikan bahwa rumah itu dibangun memakai dana yang dikorupsi,"kata Pasaribu.

Namun, bila Sri tidak bisa mengembalikan dana yang dikorupsi dalam tenggat waktu 1 bulan, maka Jaksa dapat menyita rumah itu. Menurut majelis hakim yang memberatkan Sri adalah ia telah menikmati hasil korupsi, tidak mengaku bersalah dan tidak menunjukkan penyesalan.

Pengacara Sri, Elsa Riyanti, menyatakan sedang bersiap-siap banding terhadap vonis itu. "Kami masih puny waktu 14 hari,"katanya. Sri sendiri ketika ditanya tidak menjawab apa-apa dan hanya diam sambil terus berjalan menuju ruang tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Usai sidang Sri sempat berbicara dengan keluarga dan koleganya. Dahinya berkerut dan tampak berkeringat.

Sumber : TempoInteraktif.com 03 Agustus 2005
-

Arsip Blog

Recent Posts