Belajar Budaya sambil Berwisata

Bantul, DIY - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda, salah satunya melalui wisata. Cara ini dilakoni Anggota Paguyuban Gerobak Sapi Langgeng Sehati Bantul. Mereka memberikan kesempatan kepada masyarakat terutama anak-anak, untuk mengenal gerobak sapi lebih dekat.

Jika selama ini anak-anak hanya bisa melihat dan mendengar cerita tentang gerobak sapi, kali ini mereka berkesempatan untuk merasakan sensasi naik gerobak sapi secara langsung. Wahana permainan bertajuk Gerobak Wisata Putar Kampung Sekitar Stadion ini, ada setiap Minggu pagi di Stadion Sultan Agung Bantul. Sekitar 11 gerobak sapi stand by di sana untuk mengantarkan generasi muda berwisata budaya.

"Sekitar pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WIB," kata Ketua Paguyuban Gerobak Sapi Langgeng Sehati Bantul, H Latif Munir SH, Senin (2/2/2015).

Ide wahana wisata ini, menurut Latif Munir, didapat secara tidak sengaja. Semula, ia bersama rekan-rekan sesama anggota paguyuban hanya berkumpul untuk bersilaturahmi di stadion.

"Ternyata malah dinaiki anak-anak dan minta keliling kampung. Dari situ kita tahu, antusiasme masyarakat terhadap gerobak sapi memang sangat tinggi," urainya.

Hanya dengan membayar Rp 10.000 per orang, anak-anak bisa merasakan sensasi naik gerobak sapi. Gerobak ini keliling kampung sekitar Stadion Sultan Agung dengan jarak sekitar dua kilometer selama setengah jam.

"Biasanya, masing-masing gerobak diisi 4-10 anak. Tergantung kekuatan sapi yang menarik gerobak," jelas Latif Munir.

Melalui wisata ini, Latif Munir berharap Paguyuban Gerobak Sapi Langgeng Sehati bisa mengenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda. Dengan demikian, mereka bisa berwisata sembari mengenal budaya.

"Agar gerobak sapi yang sudah melegenda, tidak dilupakan terutama oleh generasi muda karena adanya permainan modern. Kekayaan budaya ini harus terus diangkat dan dikembangkan tanpa tergerus budaya asing," urainya.

Hingga kini, lanjut Latif Munir, antusiasme masyarakat terhadap wisata gerobak di Stadion Sultan Agung masih sangat tinggi. Masing-masing gerobak bisa melayani anak-anak dengan berputar sekitar 3-4 kali.

"Itupun harus kita stop karena sapinya capek. Kalau dituruti, ada saja yang naik," pungkas Munir.

-

Arsip Blog

Recent Posts