Silat Cik Bitik, antar Pemuda Lestarikan Atraksi Budaya Palang Pintu

Jakarta - Palang pintu adalah atraksi silat dan berbalas pantun yang biasanya dihelat sahibul hajat untuk menyambut kedatangan tamu terhormat, termasuk menyambut kedatangan besan (rombongan calon pengantin pria).

Kegiatan yang memiliki nilai seni ini, nasib kini memprihatinkan, hampir punah, tergerus oleh modernisasi. Kalau ada, pelakunya hanya orang-orang tua saja.

“Palang pintu perlu dilestarikan, diperbaiki mutu, kualitas serta bisa menghibur para undangan atau keluarga kedua belah pihak”, begitu kata Minan Efendi tokoh masyarakat Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Karena itulah, Ketua Panitia acara bina sosial PPMK Kelurahan Pasar Minggu itu getol mengajak anak-anak muda untuk secara aktif terlibat dalam upaya mempertahankan budaya betawi, belajar silat dan berlatih berbalas pantun.

Beruntung, kata Minan Efendi, aliran silat 'Cik Bitik' lahir dan berkembang di RT7 RW10 Kelurahan Pasar Minggu. Jadi masih banyak anak muda yang bangga atas keberadaan perguruan silat itu, dan mereka pun mau terlibat secara aktif untuk melestarikan budaya betawi.

H Rojali dan H Abas sekarang menjadi pelatih palang pintu diprakarsai oleh Ketua LMK H Hasan basri, yang pesertanya berasal dari 10 RW.

Chaeruddin dulu pernah berguru kepada Alm. H. Alyas, guru besar ‘Cik Bitik’ mengatakan Cik Bitik sudah menjadi anggota ikatan pencak silat indonesia (IPSI).

"Pesilat-pesilat Cik Bitik sering menjuarai kejuaraan pencak silat nasional," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts