Kirab Budaya dan Istighotsah Buka HUT Kota Pekalongan ke-109

Pekalongan, Jateng - Kirab budaya dan istighotsah, menjadi rangkaian pembuka dalam peringatan HUT Kota Pekalongan ke 109, Rabu (1/4). Rombongan Walikota dan Wakil Walikota beserta jajaran pejabat Pemkot, anggota DPRD dan tokoh masyarakat, dikirab bersama sejumlah kesenian dan dua gunungan makanan beserta buah-buahan. Kirab dimulai dari halaman SMPN 1 hingga berakhir di Lapangan Jetayu.

Sampai di Lapangan Jetayu, acara dilanjutkan dengan membaca istighotsah bersama dengan masyarakat, ulama, tokoh masyarakat, jajaran pegawai dan guru TPQ.

Istighotsah juga dihadiri oleh Ketua Komite Nasional Indonesia Unesco (KNIU) Arif Rahman, dan perwakilan dari Kementrian Pariwisata.

Walikota Pekalongan, M Basyir Ahmad dalam sambutannya mengatakan, istighotsah menjadi satu acara wajib dalam setiap peringatan HUT Kota Pekalongan.

Selain istighosah, Basyir menyebutkan, dalam peringatan HUT kali ini, ada banyak rangkaian kegiatan, berbeda dengan peringatan HUT di tahun sebelumnya.

“Karena tahun ini, kita sekaligus menerima penghargaan Kota Kreatif. Jadi peringatan HUT tidak hanya digelar satu hari melainkan sampai lima hari, termasuk adanya pameran kreatif,” tuturnya.

Tapi Walikota menegaskan, seluruh biaya dalam penyelenggaraan acara merupakan partisipasi dari masyarakat. “Jadi APBD hanya untuk istighotsah saja, acara hari ini lainnya ngayubagyo semua,” katanya.

Kedepan Walkot berharap, siapapun yang memimpin Kota Pekalongan bisa menggelar event lebih besar dari yang sekarang . Selama masa pemerintahannya, dikatakan Basyir setiap tahun ada tiga event besar. “Sebagai Kota Kreatif, kita harus mempertahankan predikat itu dengan berbagai event, dan juga pengembangan industri kreatif,” imbuhnya.

Harapan yang sama disampaikan Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab. Usai mendapat predikat Kota Kreatif dirinya ingin masyarakat bisa memunculkan ide-ide kreatif demi mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. “Dengan adanya pengakuan itu, masyarakat harus mampu terus menggali ide kreatif dan bisa berinovasi di semua sektor. Pemerintah siap membantu dan memfasilitasi,” harapnya.

Dengan predikat sebagai Kota Kreatif bidang kerajinan dan kesenian rakyat, masyarakat harus terus berkreasi. Karena menurutnya, penghargaan tersebut bisa dicabut, dan yang menentukan adalah masyarakat. “Jadi harus terus berkreasi. Karena yang menentukan dicabut atau tidak adalah masyarakat,” tandasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts