29 Mei, Mahasiswi Gayo Gelar "Gayo Art Women"

Banda Aceh, NAD - Para mahasiswi asal Gayo akan menggelar serangkaian kegiatan kolosal dari perempuan pedalaman yang dikemas dalam event bertajuk "Gayo Art Women". Kegiatan tersebut menyangkut perempuan, hutan, dan perdamaian yang berlangsung 29 Mei 2015 di Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh. "Gayo Art Women" itu pertunjukan seni dari seniman-seniman perempuan senior asal Gayo. Dan sebelum acara puncak, tanggal 24 Mei juga akan digelar seminar menyangkut perempuan, budaya, dan pendidikan yang dilaksanakan di Gedung DPR Aceh," kata Sekretaris Panitia, Reny Fharina, Sabtu (23/5)

Acara tersebut, kata Reny Fharina, direncanakan akan melibatkan sekitar 100 perempuan untuk menyuarakan perdamaian, perempuan, dan hutan. Juga menampilkan seni-seni tradisional yang digarap kolosal tentang perlawanan gajah pada alam yang gundul, perlawanan perempuan pada hutan yang dirambah, dan masa depan genarasi Aceh yang bermodalkan alam semesta. "Disini akan dikemas penggabungan seni tradisional dengan melibatkan seniman kawakan Gayo ibu Ramlah, ibu Hidayah, dan Pencipta Syair-syair Gayo, ibu Maya Tawar," lanjut Reny Fharina yang didampingi Ketua Panitia, Rizki Hawailena.

Gayo Art Women merupakan pertemuan seniman perempuan untuk membahasakan lingkungannya, dan bersuara untuk masa depan Aceh. Bebebrapa seniman Gayo yang selama ini berkiprah diluar Gayo akan terlibat dalam penggarapan seni pertunjukan tersebut, dan merupakan seni pertama dengan melibatkan seniman perempuan Gayo secara total.

Jaga Marwah Aceh

Ibu Gubernur Aceh, Hj Niazah A Hamid meminta kepada panitia agar tetap menjaga marwah Aceh, apalagi pelaksana dan penampilan yang disajikan diisi oleh seniman-seniman perempuan. "Perempuan harus tetap menjaga martabat. Dan acara Gayo Art Women adalah acara positif yang tetap harus menunjukan sikap santun dari perempuan," ujar Niazah A Hamid, saat menyampaikan pesan kepada panitia Gayo Art Women dihadapan puluhan panitia acara tersebut di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat tanggal 8 Mei 2015 pagi.

Disebutkan Niazah, perempuan Aceh ke depan harus dapat memberi citra positif dan berperan dalam membangun daerah secara total. "Perempuan-perempuan Aceh adalah perempuan kreatif yang harus mampu menghadapi tantangan, terutama turut mendorong pembangunan daerah," ujar Umi, sapaan Ibu Gubernur Ibu Gubernur Aceh Hj Niazah A Hamid. Umi sangat merespon positif kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswi Gayo di Banda Aceh, bahkan akan membantu maksimal. "Insya Allah akan kita bantu, nanti apabila ada kendala di dalam prosesnya agar segera memberitahukan langsung, supaya acaranya tidak terkendala," pinta Umi.

Acara Gayo Art Women akan menampilkan sejumlah seniman senior perempuan asal Gayo yang akan membawa kata hati perempuan pedalaman lewat seni bertajuk perempuan, hutan, dan perdamaian.

Ketua Panitia, Rizki Hawailena juga menjelaskan, Gayo Art Women adalah acara puncak dari serangkaian kegiatan seperti seminar tentang perempuan, budaya,dan pendidikan yang digelar pada tanggal 24 Mei di Gedung DPR Aceh di Banda Aceh. "Ada beberapa acara menyangkut perempuan, karena ke depan perempuan harus lebih berperan dalam pembangunan Aceh," ujar Hawailena.

Dalam pertemuan dengan ibu Niazah A Hamid, turut didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri,MM. Sementara panitia yang hadir sekitar 15 orang antara lain Ketua Panitia Rizky Hawailena, Sekretaris Reny Fharina, bendahara Tiyara Yusma dan sejumlah anggota panitia lainnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts