Festival Kali Mas Kembalikan Denyut Kehidupan Sungai

Surabaya, Jatim - Puluhan perahu dayung maupun karet bermotor memenuhi ruas Kali Mas, di samping Monumen Kapal Selam, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5/2015) malam. Malam itu, ruas Kali Mas yang tidak jauh dari Balai Kota Surabaya diterangi bermacam lampu hias.

Tepat pukul 19.00, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama tamu undangan naik ke perahu dan mulai menyusuri Kali Mas. Mereka berangkat dari Monumen Kapal Selam menuju Taman Prestasi di Jalan Ketabang Kali dengan jarak sekitar 1 kilometer.

Tidak lama kemudian belasan perahu hias ikut bergerak menuju Taman Prestasi. Para peserta perahu hias itu sebagian besar memakai bermacam pakaian adat, seperti dari Papua, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Ada pula yang memakai baju dan aksesori bajak laut. Tidak sekadar duduk, sebagian dari mereka juga menari-nari di atas perahu.

Kemeriahan malam itu adalah bagian dari pembukaan Festival Kali Mas yang baru pertama kali diadakan di Surabaya. Festival ini berlangsung pada 16-17 Mei dan menjadi salah satu rangkaian Hari Jadi Ke-722 Kota Surabaya . ”Kami ingin menghidupkan kembali sungai yang menjadi kebanggaan warga Surabaya ini,” kata Rismaharini.

Kali Mas merupakan cabang dari Kali Surabaya yang merupakan bagian Daerah Aliran Sungai Brantas. Kali dengan panjang sekitar 12 km dan lebar 20-35 meter serta bermuara di bagian utara Kota Surabaya ini digunakan sebagai jalur transportasi air pada zaman kolonial Belanda.

Rismaharini ingin sungai yang membelah pusat Kota Surabaya ini juga berfungsi sebagai tempat wisata. Artinya, masyarakat dapat menikmati sungai dari bantaran sungai maupun menyusurinya langsung dengan menggunakan perahu wisata. Ia pernah mengatakan wisata sungai di Surabaya dapat bersaing dengan Kota Bangkok, Thailand.

Taman-taman yang dibangun di tepi Kali Mas, seperti Taman Ekspresi, Taman Prestasi, dan Taman Skatepark & BMX (area Monumen Kapal Selam) sudah mampu menjadi sarana bagi warga untuk menikmati panorama sungai. Apalagi di taman-taman itu sudah tersedia warung-warung makan.

Upaya mengembangkan wisata air di Kali Mas, terutama kegiatan susur sungai, sudah lebih dulu dirintis di Taman Prestasi. Pada 2012, Pemerintah Kota Surabaya mendapat dua kapal wisata dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Namun, pendangkalan dan adanya sampah kerap menyulitkan laju perahu.

Susur sungai di Kali Mas juga belum leluasa dilakukan karena belum ada fasilitas untuk mengatur ketinggian air sehingga stabil dan dapat dilalui perahu dengan aman. Perahu wisata dari Taman Prestasi biasanya hanya sampai di Taman Ekspresi di Jalan Genteng Kali yang berjarak 1 km.

”Padahal, kalau diteruskan (penyusuran sungai) sampai ke utara dapat melihat bangunan-bangunan tua nan cantik,” kata Rismaharini. Salah satunya adalah melewati Jembatan Merah, saksi bisu kematian Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tahun 1945.

Oleh karena itu, harapan utama Pemkot Surabaya adalah dibangunnya pintu air yang dapat mengatur ketinggian air Kali Mas. Pemkot Surabaya hanya bisa menunggu karena pengelolaan Kali Mas termasuk kewenangan pemerintah pusat.

Pada pembukaan Festival Kali Mas itu, harapan Pemkot Surabaya sedikit terwujud. Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mudjiadi menyatakan segera mengkaji pembangunan pintu air tersebut.

”Apa yang dilakukan di Surabaya ini memang sesuai dengan program kami, yaitu restorasi sungai,” kata Mudjiadi.

Restorasi sungai, artinya, sungai yang ada tidak hanya bersih dan sehat, tetapi juga dibuat menjadi lebih produktif. Sungai menjadi ruang terbuka hijau baru dan pusat pengembangan perekonomian masyarakat.

Menurut Mudjiadi, pembangunan pintu air itu diharapkan dapat segera dilakukan pada tahun depan. Studi pengkajian pintu air akan dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.

Warga Surabaya kini menunggu realisasi dari komitmen pemerintah. Misalnya, mendamba tempat rekreasi baru di tengah kota yang mudah diakses semua kalangan. ”Ini agar warga tidak hanya pergi ke mal,” kata Achmad Faruk.

-

Arsip Blog

Recent Posts