Yuk, Datang ke Pameran Gunung Tambora

Jakarta - Gunung Tambora berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terletak di dua kabupaten yaitu Dompu dan Bima. Sabtu (11/4/2015) lalu, gunung tersebut memperingati 200 tahun letusan yang pernah menggelapkan dunia. Letusan Gunung Tambora, sebagai letusan gunung api terhebat sejagat terjadi selama lima hari, antara tanggal 10-15 April 1815 silam.

Fenomena alam dan manusia yang terjadi akibat letusan Tambora sangat menarik untuk diketahui. Gunung berapi yang meletus tahun 1815 itu memiliki catatan sejarah yang panjang di Indonesia bahkan hingga Eropa. Kerajaan Tambora, Pekat, dan Sanggar terkubur akibat letusan sang gunung supervolcano itu. Tak hanya mengubur tiga kerajaan di sekitarnya sekitar 91.000 jiwa menjadi dampak letusannya.

Hubungan manusia dan gunung api di Nusantara menggambarkan keadaan "Kuldesak", kondisi maju kena mundur kena, yaitu kondisi relasi manusia dan alam yang tidak terpisahkan. Peradaban purba Nusantara seperti megalitikum dan zaman batu mencatat perjalanan panjang pemanfaatan dan penghormatan simbol gunung dan batu. Warisan alam Nusantara mendorong aktivitas subsisten manusia yang tak lepas dari alam.

Bentara Budaya Jakarta dalam kaitan warisan 200 Tahun Letusan Gunung Tambora mengadakan pameran dan pergelaran kesenian. Selain berfokus pada Gunung Tambora, pameran dan pergelaran kesenian akan juga menghadirkan gunung-gunung api yang dianggap fenomenal dalam skala regional maupun global seperti Gunung Samalas (Rinjani), Gunung Agung (Bali), Gunung Merapi (Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta), Gunung Ijen (Jawa Timur) Gunung Krakatau dan Gunung Toba.

Materi pameran meliputi 8 aspek yaitu pertama teks-teks lama dan literatur tentang Gunung Tambora, Babad Bima, Syair Kerajaan Bima, dan berbagai publikasi kuna dalam bahasa daerah Bima. Koleksi-koleksi tersebut merupakan koleksi ilmuwan Dr Maryam, pewaris kerajaan Bima. Selain koleksi naskah, disajikan pula tentang proses letusan yang ditampilkan dalam bentuk infografik dan foto. Aspek ketiga yaitu tentang dampak letusan terhadap tiga kerajaan di Tambora. Dampat letusan berdasarkan hasil kajian vulkanologi dari Pusat Geologi (PVMBG) juga ditampilkan dalam bentuk foto dan infografik.

Pengaruh letusan ke daerah lain terutama Eropa juga diulas dalam pameran yang diselenggarakan Bentara Budaya Jakarta ini. Bukti sejarah serta artefak-artefak Kerajaan Sanggar tak mau kalah ditampilkan. Keindahan alam dan mitigasi gunung juga tersaji dalam pameran yang bertajuk "Kuldesak Tambora" ini. Aspek terakhir akan menampilkan potret enam gunung dalam bentuk infografis dan artefa

Kegiatan pameran akan dilengkapi pula dengan beberapa pergelaran seperti kesenian dari Gunung Agung Bali, pergelaran kesenian gunung dari Samalas/Tambora dan pergelaran kesenian dari gunung Merapi. Pameran diselenggarakan mulai tanggal 17-26 April 2015 di Gedung Bentara Budaya Jakarta di Jalan Palmerah Selatan No 17, Jakarta. Selain pameran, terdapat juga talkshow tentang Tambora dari perspektif mitologi, arkeologi dan kesejarahan, mitigasi kegunungan. Anak-anak yang tinggal di kaki gunung juga akan bercerita. Terakhir bedah Tambora Mengguncang Dunia dan Workshop Geotrek Perjalanan Menafsir Bumi.

-

Arsip Blog

Recent Posts