Jadikan Penyengat sebagai Kawasan Strategis

Tanjungpinang, Kepri - Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Tanjunpinang, Drs Suarman mengatakan untuk menjadikan Pulau Penyengat sebagai warisan budaya dunia (wolrd culture heritage) perlu kerja keras semua pihak. Ia juga menyarankan Pemerintah Daerah (Pemda) menjadikan Penyengat sebagai kawasan strategis.

“Sebaiknya Pulau Penyengat dijadikan sebagai kawasan strategis terlebih dahulu. Karena dengan begitu, pulau tersebut mempunyai kekuatan hukum (peraturan daerah, red),” ujar Suarman menjawab pertanyaan Batam Pos, Rabu (3/6) di Kantor BPNB Tanjungpinang.

Menurut pria yang sudah lima tahun duduk sebagai Kepala BPNB Tanjungpinang itu, langkah selanjutnya adalah membentangkan keunggulan-keunggulan maupun potensi budaya, wisata relegi yang ada di Pulau Penyengat. Kemudian, hal itu dikemas dalam bahasa internasional.

“Jadi bukan lagi untuk konsumsi domestik, tetapi sudah internasional,” jelasnya.

Masih kata Suarman, dalam sejarah hanya Pulau Penyengat menjadi satu-satunya mas kawin perkawinan raja. Penyengat masuk dalam kategori Word Culture Heritage oleh Unesco, karena dilihat dari nilai sejarah. Berdasarkan catatan sejarah, tamadun Melayu bermula pada masa kepemimpinan Sultan Mahmud Riayat Syah III.

“Apakah kebudayaan bermuara dari masa itu terus berkembang atau tidak sampai kesaat ini. Tentu hal itu, menjadi tolak ukur penilaian Unesco,” jelasnya lagi.

Ia melihat langkah yang dilakukan Pemda sudah tepat dengan membentuk tim. Dikatakannya juga dalam hal ini, pihaknya bukan bermaksud untuk menggurui, tetapi memberikan pemikiran. Salah satu urgensi yang akan dilihat oleh Unesco adalah kesejarahannya Pulau Penyengat. Atas dasar tersebut perlu dikupas secara mendalam.

“Tentu mereka juga akan melihat, bagaimana nilai-nilai kesejarahan itu sampai kesaat ini. Baik itu cara hidup masyarakatnya, cara berpakaian dan sebagainya,” sebut Suarman.

Ditambahkannya pada tahun 1995 dari informasi yang ia terima, Pulau Penyengat berada pada urutan kesembilan sebagai daerah warisan budaya dalam ranking Unesco. Artinya, Pulau Penyengat layak untuk menyandang predikat tersebut. Hanya saja, tinggal usaha bersama untuk mewujudkan itu.

“Ini satu peluang emas yang harus ditangkap. Kalau kesempatan yang ada ini disia-siakan, maka Penyengat tidak akan mendapatkan pengkuan secara internasional,” tutupnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts