Pengunjung Taman Lele Semarang Disuguhi Atraksi Seni Tari

Semarang, Jateng - Para pengunjung obyek wisata dan marga satwa Taman Lele Semarang mendapat suguhan istimewa berupa pagelaran tari dari Studio Seni Amerta Laksita Semarang, Minggu (26/7), kemarin.

Sebanyak 15 anak-anak asuhan Studio Seni Amerta Laksita membawakan tarian Jawa dalam tiga sesi. Sebuah pertunjukan penuh makna perjalanan karya seni perkembangan dalam mewarnai eksistensi. “Pertunjukan ini sekaligus penyajian para siswa selama satu tahun belajar di studio. Ini juga menandai untuk membangkitkan seni tari di Semarang,” ujar Cahyo Wibowo, pengasuh Studio Seni Amerta Laksita, kemarin.

Pengunjung Taman Lele secara berurutan disuguhi tiga oleh tiga kelompok, mulai dari Pemula berumur sekitar 6 tahun, Anak-anak rentang umur Sekolah Dasar (SD) dan Dewasa. Berurutan, mereka membawakan Tari Candik Ayu, Tari Golek Manis dan Tari Srimpi Ludira Madu.

Sebagai pembukaan pertama pargelaran, Cahyo Wibowo mementaskan tari yang ia beri judul ‘Doa Dalam Tarian’. Memadukan gerakan luwes dengan sebuah geguritan (puisi jawa) ia kumandangkan ‘Kunjuk mring gusti, kang murbeng dumadi. Tansah nyawiji manunggaling gusti. Hayu hayu rahayu.’

Gerak tari tersebut bercerita tentang doa kepada Tuhan terhadap perjalanan seni tari di studionya, yang ingin bisa selalu mewarnai perkembangan seni budaya di Semarang.

Selanjutnya, tak kalah apik tiga tari dipentaskan mulai Tari Candik Ayu yang bercerita keindahan lembayung pelangi dengan harapan dalam kehidupan yang selalu indah. Selanjutnya Tari Golek Manis bercerita tentang kisah remaja dengan paras manis yang bersolek.

Tari terakhir Srimpi Ludiro Madu yakni tentang keberkahan dan kebaikan yang melahirkan pahlawan berkesenian yang bisa membangun seni di Semarang.“Tari-tari tersebut adalah rangkaian cerita saling bersambung, sekaligus di Lebaran yang fitri ini termakna juga dalam gerak tari tersebut,” terangnya.

Adanya pagelaran ini, pihaknya berharap ada sinergi antara pelaku seni, pemangku kebijakan dan tempat wisata. Dimana tentunya dengan dukungan berbagai pihak tersebut seni tari bisa hidup ditengah masyarakat.

“Seni butuh ruang dan dukungan, dinas kebudayaan dan pariwisata sudah mulai memfasilitasi. Semoga terus berlanjut agar bisa eksistensi dan berekspresi di masyarakat,” imbuhnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts