Ragam Cerita Rakyat dalam Bingkai Fotografi

Jakarta - Masyarakat Indonesia tentu belum lupa pada cerita-cerita rakyat yang sedari dulu selalu dikisahkan dan lekat di telinga, seperti legenda Lutung Kasarung, Nyi Roro Kidul, dan Si Pitung. Namun, seiring dengan laju zaman, kisah-kisah tersebut kian redup. Hiruk-pikuk industri budaya yang gemerlapan mulai mendepak posisi para tokoh-tokoh legenda itu dari tengah masyarakat.

Berangkat dari fenomena tersebut, Rio Wibowo atau lebih akrab disapa Rio Motret, mencoba menggugah lagi ingatan masyarakat tentang cerita-cerita rakyat Indonesia melalui sebuah pameran foto yang bertajuk "Alkisah". Pada pameran foto yang resmi dibuka pada Senin (11/8) di Grand Indonesia itu, Rio telah membekukan penggalan cerita-cerita rakyat, seperti Bawang Merah-Bawang Putih, Calon Arang, Timun Mas, Jaka Tarub, dan Drupadi dari legenda Mahabrata.

Setelah itu, Rio membingkai penggalan cerita tersebut dengan balutan kolaborasi artistik bernuansa modern yang berasal dari kostum, aksesori, dan make-up yang dikenakan para modelnya. Yang membuat pameran foto cerita rakyat Rio makin memikat adalah seluruh tokoh dalam kisah rakyat yang dipamerkannya diperankan oleh artis-artis tersohor, seperti Rio Dewanto, Melly Goeslaw, Reza Rahardian, Vino G Bastian, dan lainnya. Total, 57 artis yang wajahnya biasa hadir di layar televisi dan film kini terpampang pada bingkai foto Rio.

Hebatnya, seluruh artis tersebut rela mengikuti jadwal pemotretan dan dijadikan model tanpa meminta biaya sepeser pun. Menurut pengakuan Rio, seluruh artis yang terlibat di dalamnya, memang memiliki hasrat yang sama dengan dirinya, yakni menyuburkan lagi cerita-cerita rakyat Indonesia yang mulai usang terlindas putaran roda zaman.

Pada pembukaan pameran fotonya sore itu, Rio juga mengungkapkan kegelisahannya kepada para hadirin dan pengunjung Grand Indonesia. Ia mengatakan, tema "Alkisah" lahir ketika dirinya sadar bahwa sudah terlampau banyak kisah dan dongeng luar negeri yang kini bersarang di Indonesia. Kini, kisah-kisah itu mulai mengendap di ingatan masyarakat dan bertahan dari generasi ke generasi. "Seperti dongeng-dongeng Disney," ucapnya.

Padahal di Indonesia, kata Rio, masih banyak cerita dan legenda rakyat yang menarik untuk dikisahkan. Dan isi serta makna yang terkandung pada cerita-cerita itu tidak kalah dengan bentukan industri budaya asing. Oleh karena itu, lewat keindahan dan suguhan nilai artistik pada masing-masing fotonya, Rio hendak mengajak masyarakat, yang berada di Jakarta khususnya, untuk mengingat dan mengenal lagi cerita-cerita yang tumbuh lewat momongan kebudayaan autentik Indonesia.

Fotografer berusia 29 tahun ini juga berharap, kisah yang telah melegenda di Indonesia itu diperdengarkan lagi kepada anak-anak yang selalu haus akan dongeng. Pameran foto "Alkisah" ini juga merupakan bentuk kontribusi Rio jelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Tak melulu tentang perjuangan, 17 Agustus juga bisa dihayati dengan kecintaan pada kebudayaan dan tradisi Indonesia.

Rio mengaku, pameran "Alkisah" merupakan pencapaiannya yang paling berharga selama 10 tahun kariernya menjadi fotografer. Selain karena elemen substansial pameran yang bermotif cinta budaya lokal, penggarapan "Alkisah" juga melibatkan tak kurang seratus pekerja seni di dalamnya. Meliputi selebritas, desainer, stylist, dan lain-lain.

Menurut Rio, kolaborasi para pekerja seni saat penggarapan "Alkisah" merupakan hal yang luar biasa dalam memajukan dan mengingatkan lagi masyarakat tentang kebudayaan Indonesia. Ia merasa bangga bisa mengajak teman-teman selebritas, stylist, desainer, dan kontributor lainnya untuk mengenalkan cerita-cerita rakyat yang ada di Indonesia. "Tentu dengan media foto yang dipadu dengan elemen adibusana yang kuat," tuturnya.

Mel Ahyar, salah satu desainer populer yang terlibat dalam penggarapan "Alkisah" juga mengaku bangga bisa membantu Rio mengemban misinya. Ia tak menampik, telah banyak masyarakat yang mulai lupa pada cerita-cerita rakyat. Padahal, dulu kisah itu selalu menjadi pengantar tidur masa kecil.

Karena itu, Mel sengaja menyiapkan kostum khusus untuk pameran "Alkisah" agar pesan yang terkandung dalam foto saling menopang dan memperkuat maknanya. "Rio kembali mengangkat cerita-cerita rakyat tersebut dengan konsep yang segar dan lebih modern sehingga menarik untuk dijadikan pameran foto," kata Mel.

Proses persiapan dan penggarapan pameran "Alkisah" berlangsung selama delapan bulan. Sedangkan, sesi pemotretan yang dilakukan Rio memakan waktu lebih dari satu bulan, yakni sejak 18 Juni hingga 29 Juli lalu. Dan, pameran "Alkisah" akan berlangsung dari 10 Agustus hingga 23 Agustus 2015.

Saat ini, Rio telah menyajikan lagi 17 kisah-kisah legenda rakyat Indonesia kepada masyarakat. Kolaborasi warna, gestur, mimik, kostum, dan model yang telah terbungkus di dalam bingkai fotonya, memudarkan citra usang pada masing-masing cerita bersejarah itu.

-

Arsip Blog

Recent Posts