JIC Gelar FGD Studi Pembuatan Museum Islam Jakarta

Jakarta - Jakarta Islamic Center (JIC) menggelar focus group discussion (FGD) studi pembuatan Museum Islam Jakarta. Diskusi tersebut diadakan di ruang audio visual Jakarta Islamic Center (JIC) Koja, Tugu, Jakarta Utara, Selasa (25/8).

Diskusi menghadirkan narasumber budayawan Betawi Ridwan Saidi, peneliti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Oman Fathurrahman, dan Gatot dari Asosasi Museum Jakarta.

Kepala Badan Manajemen Jakarta Islamic Center (JIC) KH Ahmad Shodri mengatakan, ke depan, JIC harus menjadi ikon Islam di Indonesia, khususnya Jakarta.

Selain mempunyai masjid yang megah dan makin makmur, salah satu hal yang juga sangat penting hadir di JIC adalah Museum Islam Jakarta. Ia beralasan, Jakarta belum memiliki museum Islam yang berkaitan dengan sejarah penyebaran Islam, yang menggambarkan periodisasi awal kemunculannya, perkembangannya, peninggalan yang berkaitan karya intelektual (manuskrip), adat-istiadat, ketokohan, dan kontribusi alim-ulama dan cendekiawan, hingga periodisasi Islam Jakarta terkini.

Saat ini, kata Shodri, di Jakarta hanya ada Museum Bait Al-Quran dan Museum Istiqlal. "Kehadiran museum Islam yang memotret perkembangan Islam di Jakarta mulai dari tradisional hingga kontemporer," katanya. Apalagi, tambah dia, bangunan untuk pembuatan Museum Islam Jakarta itu sudah ada di lingkungan JIC yang luasnya lebih 11 hektare.

Oman Fathurrahman, peneliti yang telah menahkik ribuan manuskrip berbahasa Arab Melayu, mengatakan, kalau Museum Islam Jakarta ingin dijadikan ikon, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, branding atau kekhasan museum tersebut dibandingkan museum lainnya.

Kedua, konsep yang ditawarkan oleh museum tersebut, misalnya, untuk riset, pendidikan, dan pameran. Ketiga, story line. "Story line Museum Islam Jakarta terlebih dahulu harus ditulis sebagai sebuah naskah akademik yang matang," kata Oman Fathurrahman memaparkan.

FGD itu melahirkan sejumlah usul. Antara lain agar Museum Islam Jakarta itu nantinya bekerja sama dengan lembaga pendidikan umum maupun pesantren untuk mendorong para siswa agar cinta dan gemar berkunjung ke museum. Usul lainnya agar Museum Islam Jakarta itu dilengkapi dengan berbagai tayangan audio visual sehingga anak-anak dan remaja senang mempelajari Islam di museum tersebut.

-

Arsip Blog

Recent Posts