Kelompok Musik Etnik Aceh KanDe Terima Herald Angel Award 2015

London, Inggris - Kelompok musik etnik Aceh, KanDe berhasil meraih penghargaan best performance dan mendapatkan penghargaan berupa Herald Angel Award 2015 pada Edinburgh Fringe Festival, yang belangsung di Edinburgh, Skotlandia.

Menejer KanDe, Chairiyan Ramli kepada Antara London, Kamis mengatakan setelah tampil empat kali di C-Venues, Edinburgh, Skotlandia, KanDe dinyatakan sebagai tim dengan penampilan terbaik (best performance) dan diberikan penghargaan Herald Angel Award 2015.

"Sejak kemarin flyer kita sudah dilabeli dengan kata , "An uplifting celebration of life," dengan lambang bintang lima," ujar Chairiyan Ramli yang biasa disapa dengan Pak Yan.

Menurut Pak Yan, mereka tidak menyangka mendapat penghargaan, namun KanDe kelompok musik paduan etnik dan moderen yang berdiri sejak 26 Maret 2000 merasa bersyukur atas perhatian dari panitia.

KanDe terdiri dari 12 personil, memadukan musik Tradisi Aceh yang didominasi perkusi (Rapai, Geundeurang, tamboe, Rapai Pasee) dan seureune kalee serta musik modern mendapat sambutan dari penonton yang sangat antusias.

"Its a amazing," ujar penonton yang menyaksikan pertunjukkan kelompok musik KanDe yang belum pernah sebelumnya menyaksikan sajian lagu yang dibawakan dalam penampilan mengandung makna perdamaian, KanDe juga membawakan lagu-lagu yang menyangkut dengan lingkungan, disamping sejumlah lagu yang menyiratkan sejumlah nasehat.

Kata KanDe berasal dari bahasa Aceh yang berarti "Lampu Gantung". Lampu ini mempunyai sembilan sumbu yang menjadi penerang bagi masyarakat yang pada saat itu berada dalam keadaan gelap gulita didera konflik yang berkepanjangan.

Pada awalnya KanDe beranggotakan sembilan personil yang mencerminkan makna dari nama group musik ini sendiri. Saat tsunami meluluhlantakkan Aceh pada 26 Desember 2004 KanDe kehilangan salah satu sumbunya, Amir. Bassis utama KanDe juga menjadi korban dalam bencana tersebut.

Dalam kondisi ini KanDe merupakan sarana penerang dan penyejuk hati dengan syair islami, dan balada serta syair-syair yang mengangkat masalah sosial yang menyejukkan serta membangkitkan semangat rakyat dalam rangka Aceh menuju masyarakat Aceh yang Maju, bermartabat, dan disegani oleh bangsa lain.

Edinburgh Fringe Festival merupakan festival seni pertujukan terbesar di dunia yang digelar setiap tahun di United Kingdom Negara-negara Britania Raya yang terdiri atas Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia.

Festival ini digelar sejak 1995, dan diikuti semua negara di dunia dengan misi meperkenalkan budaya masing-masing negara, musik, tari, teater, atau seni tradisioanal lainnya, yang ditampilkan pada 2.000 panggung.

KanDe, hadir di Edinburgh mewakili Indonesia dalam rangka Discovery Indonesia tour di UK dan puncak acara yang akan digelar di London, September mendatang.

Setelah Edinburgh Fringe Festival, KanDe dijadwalkan berada di London pada 1-7 September dengan kegiatan diskusi panel dan workshop rapa-i dan vocal. Diskusi panel yang diakhiri dengan penampilan Kande itu juga di Glasgow dan Wales hingga 22 September.

Kande mewakili Indonesia ke Inggris setelah terpilih dalam acara International Perfom Art Market (IPAM) 2013. Saat itu, Kande digemari oleh panitia internasional karena musik rapa-i Aceh yang khas.

-

Arsip Blog

Recent Posts