Melestarikan Alat Musik Keteng-keteng dan Surdam

Medan, Sumut - Agar tak semakin ketinggalan dengan seni berbagai daerah lainnya, Karang Taruna Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, melestarikan Seni Budaya Karo lewat alat musik berupa Keteng-Keteng dan Surdam.

Tak jarang, keduanya dipesan masing-masing sekira 10 unit oleh perkumpulan masyarakat Karo di luar Sumut, seperti di Yogyakarta. Produk lainnya adalah seni ukir dan pahatan khas Karo.

Menurut Sekretaris Karang Taruna Kecamatan Kabanjahe, Edi Suranta Surbakti, alat-alat musik ini sering dipesan beberapa relasinya saat mengikuti festival musik. "Pemesannya tak hanya dari Kabupaten Karo dan Medan, tapi juga dari daerah lainnya di Sumut dan dari Pulau Jawa," tuturnya kepada MedanBisnis, Kamis (3/9).

Selain alat musik, seni ukir dan pahatan khas karo, Karang Taruna Kabanjahe dan Yayasan Cahaya Karo juga membuat makanan khas karo seperti Cimpa dan Cimpa Tuang yang diikutsertakan pada Festival Karo 2015 di Lapangan Merdeka Sabtu lalu.

Kegiatan Karang Taruna ini juga memproduksi baju kaos sablon dan bisa berpenghasilan Rp 20 juta per bulan lewat pemasaran di Facebook Karonesia Berastagi. "Kaos ini dijual dari harga Rp 85.000 - Rp 100.000 per potong," kata Edy. Sebagian hasil penjualan itu digunakan untuk membantu korban erupsi gunung Sinabung, khususnya menghibur anak-anak di pengungsian.

-

Arsip Blog

Recent Posts