Sawahlunto International Songket Carnival Promosikan Fesyen Berbasis Budaya

Jakarta - Pemanfaatan kekayaan budaya lokal, seperti songket, dalam industri fesyen akan mengangkat nama Indonesia karena keunikan dan keunggulannya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal IKM Euis Saedah saat mewakili Menteri Perindustrian, bersama Walikota Sawahlunto Ali Yusuf, membuka Sawahlunto International Songket Carnival, 28 Agustus 2015 di Sawahlunto, Sumatera Barat.

"Saya berharap Silungkang dapat terus menjadi inspirasi, tak hanya menjadi objek budaya, tetapi juga dapat menjadi sumber kreasi terutama bagi para desainer dan pelaku industri kreatif," kata Euis melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.

Songket merupakan produk tekstil yang telah dikenal sebagai warisan budaya, yang dikenal bukan hanya karena keindahan kilau benang emas dalam berbagai motif yang unik saja, melainkan juga karena fungsi sosialnya sebagai alat kelengkapan kostum tradisional.

Salah satu jenis songket yang memiliki sejarah panjang adalah Songket Silungkang dari Sumatera Barat.

Songket Silungkang dikenal sebagai sebuah produk peradaban bernilai tinggi yang diminati oleh banyak wisatawan dan telah menjadi salah satu sumber ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat dan pariwisata Sawahlunto.

Sesuai dengan tema Songket Silungkang sebagai warisan budaya, Kota Sawahlunto menyelenggarakan Sawahlunto International Songket Carnival pada tanggal 28 – 30 Agustus 2015.

Sawahlunto International Songket Carnival merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan di Kota Sawahlunto.

Pada hari pertama, kegiatan tersebut diisi dengan agenda Pawai Budaya yang menampilkan berbagai kreasi busana berbahan songket yang dilakukan oleh kelompok masyarakat, organisasi sosial, dinas instansi pemerintah, BUMN, sekolah dan sebagainya serta melibatkan desainer-desainer lokal.

Selanjutnya, pada hari kedua diselenggarakan Konferensi Songket yang akan mengulas songket sebagai aset budaya dan pengembangannya dengan peserta yang terdiri dari perajin songket, peserta pameran songket, praktisi budaya, desainer, serta pemerhati Silungkang.

Hadir sebagai salah satu narasumber dalam konferensi tersebut adalah Sekretaris Ditjen IKM Busharmaidi yang memaparkan program pembinaan industri fesyen tenun Ditjen IKM Kementerian Perindustrian.

-

Arsip Blog

Recent Posts