Sayembara Basa lan Sastra Cerbon-Dermayu, Lestarikan Bahasa Lewat Lomba

Cirebon, Jabar - Sebagai upaya untuk melestarikan Basa Cerbon-Dermayu, Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian (BPBDK) Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan sayembara Basa lan Sastra Cerbon-Dermayu, yang terdiri dari lomba ndongeng, maca puisi, macapat, dan carakan.

Sayembara tersebut diikuti 97 peserta, terdiri dari siswa SD/MI, SMP/MTs, dan SMK/SMK/MA kelompok putra dan putri tingkat Provinsi Jawa Barat, peserta dari Kota/Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu yang berlangsung selama dua hari, Selasa-Kamis (8-10/9).

“Kegiatan pasanggiri ini adalah bentuk apresiasi kami, pentingnya bahasa daerah ini untuk dilestarikan, salah satunya mengadakan perlombaan basa Cerbon-Dermayu dari tingkat SD-SMA. Karena kami dapat amanah sejak tahun 2003 tentang pengembangan basa daerah se-Jabar, termasuk basa Cerbon-Dermayu,” ungkap Kepala BPBDK, Husen R. Hasan saat menyampaikan sambutannya di Hotel Zamrud, Selasa (8/9).

Menurut Husen, salah satu tujuan diadakan sayembara ini ialah sebagai bahan evaluasi bagaimana minat pelajar untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Cerbon-Dermayu. Selain itu, kata dia, dirinya memberikan kesempatan kepada guru dan murid untuk unjuk pengetahuan bahasa daerah melalui kompetisi ini, agar semangat belajar bahasa daerah bisa meningkat.

“Tema pasanggiri Basa Cerbon-Dermayu ialah ngopeni basa daerah dan junjung bangsa Indonesia. Karena inti dari kegiatan ini adalah bahwa bahasa daerah bisa diangkat. Oleh karena itu, pembinaan ini bisa meningkatkan minat pelajar dan masyarakat terhadap pengembangan bahasa Cerbon-Dermayu,” paparnya.

Dikatakan dia, setiap jenis lomba, juara pertama akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1,5 juta, juara dua sebesar Rp 1 juta, dan juara tiga Rp 500 ribu. Diharapkan, kegiatan ini bisa memotivasi para siswa, guru dan budayawan untuk terus membina dan melestarikan basa daerah.

“Bahasa Daerah se-Jabar yang perlu kita lestarikan ialah Bahasa Sunda, Bahasa Cirebon-Dermayu, dan Bahasa Melayu Betawi. Upaya untuk melestarikan bahasa daerah dengan cara mengajarkan bahasa daerah dimasukan sebagai muatan lokal bahasa dan kesenian daerah,” terangnya.

Senada, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Casier Edy Supriyadi menyampaikan, sayembara ini tentu untuk melestarikan budaya dan basa daerah. Dirinya sangat apresiasi diadakannya perlombaan ini, dan dirinya berharap masyarakat Jabar bisa bahasa Cerbon-Dermayu.

“Melalui basa dan budaya daerah, anak anak bisa menjadi berkualitas, yang tentu hal ini akan disegani negara lain, dan jangan sampai budaya kita diambil alih oleh bangsa lain,” imbuh Edy.

Dijelaskan, dongeng pun perlu dilestarikan, karena ini cerita rakyat dan turun-temurun. Dirinya berharap, bukan hanya sayembara Basa Cerbon-Dermayu, namun bisa mengadakan pagelaran kesenian se-Jabar. “Kegiatan pasanggiri ini bisa bergantian, agar para pelajar bisa megetahui kebudayaan daerah lainnya, dan semoga kegiatan perlombaan ini bisa dilaksanakan setiap tahun,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala BKPPP Wilayah III Cirebon, Toto mengatakan, basa dan budaya merupakan identitas suatu bangsa, hal ini yang perlu dilestarikan. Dirinya mengapresiasi kepada BPBDK Provinsi Jabar yang telah menggagas perlombaan ini.

“Dalam lomba basa daerah ini, saya berharap bisa menghasilkan peserta terbaik, sekaligus bisa melestarikan budaya dan basa daerah,” tandas dia.

-

Arsip Blog

Recent Posts