Wayang Bali Tarik Antusiasme Masyarakat Iran

Jakarta - wayang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang sangat terkenal di mancanegara dan ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritages oleh UNESCO. Apresiasi dan kekaguman masyarakat seni internasional terhadap wayang menjadikannya sebagai salah satu seni budaya yang dinantikan dalam berbagai seminar budaya internasional.

Tim kesenian dari Gianyar Bali, Sanggar Paripurna, telah berpartisipasi pada "the 5th International Seminar and Festival on Traditional and Ritual Theatre" yang diselenggarakan di Tehran, Iran, 25-27 Agustus 2015.

Seperti dikutip dari KBRI Tehran, Rabu (2/9/2015), seminar tersebut juga diikuti oleh tim kesenian dari berbagai negara seperti India, Belgia, Afghanistan, Finlandia, Jerman, Tajikistan dan Austria. Sanggar Paripurna yang dipimpin oleh I Made Sidia berpartisipasi dalam 3 kegiatan yaitu pertunjukan wayang, presentasi mengenai “Shadow Play in Bali” dan workshop mengenai wayang.

Dalam pertunjukan wayangnya, Sanggar Paripurna menampilkan epos Ramayana yang menceritakan mengenai penculikan Sinta oleh Rahwana pada saat Rama dan Sinta mengasingkan diri ke hutan untuk mencari kedamaian dan menghindari perang. Pementasan yang sarat pesan moral tersebut menggambarkan mengenai kebaikan dan kejahatan serta imbauan untuk selalu menjaga kelestarian alam.

Dalam presentasinya, I Made Sidia menyampaikan mengenai sejarah pewayangan di Indonesia yang sangat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi yang berkembang di Indonesia.

Menurut Sidia, pewayangan di Indonesia, baik wayang Jawa maupun wayang Bali didominasi oleh penggunaan lakon yang bersumber dari epos Mahabarata dan Ramayana, serta penggunaan Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa kuno pada dialog dan lirik lagu saat pertunjukan.

Sidia menambahkan bahwa perbedaan keduanya antara lain terlihat dari teknik gerak wayang dan kekhasan dalam hal tutur serta fungsi panakawan.

Khusus terkait wayang kulit Bali, lanjut Sidia, merupakan prototipe wayang Jawa yang terus berkembang dan terpengaruh oleh proses akulturasi budaya Hindu dan Jawa-Hindu. Saat ini terdapat lebih dari 200 dalang dan grup wayang di Bali yang sangat berpotensi dan aktif di berbagai petunjukan seni.

Pementasan wayang, seminar dan workshop tersebut mendapatkan apresiasi positif dan antusiasme dari peserta dan penonton yang sebagian besar didominasi oleh mahasiswa seni dan kalangan muda Iran. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, termasuk mengenai informasi untuk mempelajari wayang, baik di Indonesia maupun di Iran.

I Made Sidia merupakan seniman ternama dalam dunia seni internasional melalui kepiawaiannya dalam berkreasi dengan wayang, tari topeng, dan gamelan. Sidia dikenal dengan eksperimennya terkait berbagai metode presentasi visual pertunjukkan wayang kulit melalui penggunaan peralatan elektronik untuk menciptakan efek digital dan variasi pencahayaan yang unik.

Sanggar Paripurna yang dipimpin oleh Sidia telah memiliki sekitar 400 orang anggota dari berbagai usia dan profesi. Hasil-hasil karya Sidia bersama Sanggar Paripurna telah ditampilkan dalam berbagai acara bertaraf lokal, nasional maupun internasional.

-

Arsip Blog

Recent Posts