Tari Dangkong jadi Filter Pengaruh Budaya Asing

Karimun, Kepri - Bupati Karimun Aunur Rafiq mengapresiasi baik Dangkong Festival Dance XI yang dipusatkan di Panggung Rakyat Putri Kemuning, Sabtu (17/10) malam lalu. Apalagi, pesertanya berasal dari dua negara serumpun, Malaysia, dan Singapura.

Melalui festival Dangkong Dance in, diharapkan terjaling silaturahmi antarnegara yang serumpun dan sama-sama menyukai tarian dangkong. Dengan demikian, dapat melestarikan budaya dan seni khas Melayu di negara serumpun bahkan bisa mendunia.

”Festival ini cukup bagus, biar generasi muda tidak tergerus oleh budaya asing yang terus kian deras pengaruhnya. Dan bisa sebagai filter masalah sosial dalam tatanan kehidupan masyarakat Timur, ” ungkap Aunur Rafiq.

Menurut Rafiq lagi, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius dan lain-lain, dalam kontek pengertian intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

”Jadi generasi muda bisa berkreasi, bagaimana tarian dangkong ini bisa dinikmati oleh masyarakat. Dan ini sudah terbukti, salah satu sangar tari Karimun sudah bisa mengharumkan nama Indonesia dalam kancah festival dunia beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Karimun, H Syuryaminsyah mengatakan, Dangkong Festival Dance ke XI disejalankan dengan memperingati HUT ke-16 Kabupaten Karimun. Pagelar tersebut digelar selama dua malam di panggung Putri Kemuning Coastal Area yang diikuti 15 sangar tari termasuk Singapura, Malaysia dan Provinsi Riau.

”Setiap tahunnya, tarian dangkong terus ada perubahan gerak maupun perpaduan musik. Sehingga, dalam penampilannya bisa menyampaikan pesan moral, dalam tatanan kehidupan bermasyarakat baik khususnya bagi generasi muda saat sekarang,” tuturnya.

Agenda tahunan ini, dilaksanakan bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar negara yang mempunyai budaya dan bahasa yang sama. Selain itu sebagai ajang menukar informasi dan perkembangan tarian dangkong yang semakin modern saat ini. Dimana kesenian khas melayu ini, saat sekarang terus diminati oleh anak-anak muda.

”Perlu diketahui bahwa sangar Tari Angsana telah mewakili Indonesia dalam festival tari dunia yang diadakan di Turki. Dan menempati juara 4 dari 22 negara yang ikut serta, ini bukti bahwa tarian dangkong tidak semata-mata menampilkan lenggok tubuh. Namun, pesan di dalam penampilan tarian itu ada maknanya,” kata Wakmin lagi.

Untuk peserta yang ikut dari negara Singapura mengirimkan 3 sanggar tari. Sedangkan Malaysia mengirimkan 4 sanggar tarinya, kemudian perwakilan provinsi Riau hanya 3 sanggar dan tuan rumah sendiri ada 5 sangar tari dan pusat latihan senin (PLS).

-

Arsip Blog

Recent Posts