Ahmad Dahlan Jabarkan Makalah Sejarah Melayu di Johor Malaysia

Johor, Malaysia - Walikota Batam Ahmad Dahlan diundang untuk menghadiri Upacara Pembukaan "Persidangan Tamaddun Melayu Johor" pada Rabu (11/11/2015) malam di Pusat Konvensyen Antar Bangsa Johor Baru Malaysia.

Persidangan yang mengambil tema "Johor Menuju Kearah Pusat Tamaddun Melayu Serantau" ini, dihadiri oleh berbagai pakar sejarah dan tamaddun Melayu, baik dari Malaysia, Singapura, Brunei, Indonesia, Thailand dan negeri Melayu lainnya.

Setelah acara pembukaan yang gemerlap dan kental dengan nuansa Melayu itu, Dahlan tampil sebagai pembicara kedua dengan judul makalah "Hubungan Johor-Riau Pasca Traktat London - Dalam Prospek Asean Economic Community".

Pada kesempatan tersebut, Dahlan juga menjabarkan sebagian isi buku Sejarah Melayu yang ditulisnya, khususnya hubungan antara Johor dan Riau, setelah pemisahan Kemaharajaan Melayu Johor-Pahang-Riau-Lingga.

"Hubungan yang baik terus tercipta diantara Malaysia, Indonesia dan Singapura. Dengan kekuatan triangle atau yang sering disebut dengan sijori membawa kemajuan dan kejayaan sebagai bentuk pengulangan kejayaan kerajaan melayu dulu," kata Dahlan dalam rilis yang diterima Tribun.

Dahlan juga menambahkan, bahasa mengambil peran penting sebagai pemersatu bangsa melayu.

Saat ini bahasa melayu digunakan sebagai bahasa tutur oleh lebih dari 350 juta jiwa dan menempati posisi ke 5 sebagai bahasa tutur dunia setelah bahasa mandarin, inggris, arab dan spanyol.

"Sumbangan johor dan riau terhadap bahasa sangat luar biasa, karena beragam dialek melayu yang ada di berbagai daerah di rumpun melayu, sumbernya berasal dari kerajaan Riau Johor ini," ujarnya disambut tepuk tangan peserta konvensi yang juga dihadiri oleh akademisi, lembaga adat dan praktisi kajian sejarah dan budaya di Malaysia.

Menyongsong Asean Economic Community, Dahlan memaparkan pentingnya semangat bersatu bagi bangsa melayu untuk dapat bersaing di kancah regional tersebut sehingga dapat terus membawa kejayaan melayu di masa yang modern.

"Ini adalah tantangan. bagi melayu harus dapat menangkap peluang ini dan terus merajut hubungan guna bersatu. Kita disini tidak bicara etnik, tapi kita harap melayu bisa maju menyambut Asean Economic Comunity nantinya," harapnya.

Menyinggung soal Buku Sejarah Melayu karya Ahmad Dahlan yang terbit tahun 2014, Ahmad Dahlan menyampaikan bahwa buku ini mendapat sambutan positif, baik pembaca di Indonesia maupun di negeri jiran Malaysia.

Saat ini, buku tersebut sedang dalam proses penerbitan dalam bahasa Malaysia atas kerjasama antara Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) selaku penerbit buku sejarah melayu di Indonesia dengan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia.

Penandatanganan kontrak antara kedua lembaga tersebut dilaksanakan pada even Frankfurt Book Fair di Jerman beberapa waktu lalu.

Dalam pada itu, di Indonesia buku Sejarah Melayu sudah beredar cetakan kedua, setelah cetakan pertama sebanyak 2000 eksemplar terjual habis.

Buku tersebut sudah diluncurkan di Jakarta, Batam dan Kuala Lumpur. Dan dijadwalkan dalam waktu dekat akan launching di Singapura.

Ahmad Dahlan yang meraih gelar doktor (PhD) dari University of Malaya Kuala Lumpur, akan mengakhiri masa jabatannya pada awal tahun 2016, setelah menjabat sebagai walikota selama dua periode. Pria kelahiran Batu Besar Batam ini dikenal sebagai peminat Sejarah dan Kebudayaan Melayu.

-

Arsip Blog

Recent Posts