Melihat Dinamika Topeng Seni Indonesia

Yogyakarta - Topeng sebagai produk kebudayaan nusantara turut mempengaruhi beberapa aspek. Salah satu yang terlihat jelas hingga saat ini adalah pengaruh topeng terhadap seni tari nusantara. Melihat itu, Museum Sonobudoyo DIJ berupaya mengenalkan ragam topeng ini ke masyarakat.

Bertajuk The Power of Topeng, ratusan topeng akan dipajang dalam sebuah pameran temporer di Museum Sonobudoyo pada 20 hingga 30 November mendatang. Topeng ini terdiri dari 95 topeng koleksi museum. Sedangkan sisanya merupakan koleksi seniman maupun masyarakat umum.

”Tidak bisa dipungkiri bahwa kekayaan topeng di Indonesia sangatlah beragam. Seperti kisah Topeng Panji, setiap daerah memiliki versi mereka sendiri. Inilah yang patut kita jaga dan lestarikan dengan pameran ini,” kata kurator pameran I Wayan Dana ditemui di Museum Sonobudoyo Jogjakarta, Senin (9/11).

Koleksi topeng yang dimiliki oleh Museum Sonobudoyo sendiri mencapai ratusan. Mulai dari topeng dengan bahan baku kayu, bahkan perak dan emas. Sebanyak 95 topeng yang dipamerkan nantinya merepresentasikan kebudayaan nusantara.

Selain itu, turut dipamerkan pula topeng kategori populer dan kontemporer. Topeng ini merupakan karya para seniman atau properti seni. Adapula topeng yang menjadi hiasan dalam dinding-dinding rumah.

”Topeng ini milik perorangan tapi ada juga yang koleksi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Topeng akan menjadi wajah dinamika seni budaya nusantara. Mulai dari cerita asli yang terangkum dalam topeng panji hingga Ramayana dan Mahabaratha,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan DIJ Umar Priyono menilai, topeng merupakan salah satu unsur terkuat kebudayaan di Jogjakarta. Beragam tarian klasik maupun tradisi ada yang berpijak pada topeng. Bahkan untuk sebuah karya kreasi baru Dwimuka karya Didik Nini Thowok juga berpijak pada topeng.

Dia mengusulkan agar pameran temporer ini terbagi dalam berbagai jenis. Ini terkait rencana penggunaan gedung baru milik Museum Sonobudoyo. Konsepnya dengan menghadirkan per lantai dengan fase dan genre topeng yang berbeda-beda.

”Jadi ada heritage, kontemporer, dan populer agar bisa melihat dinamikanya. Nah, kalau proses regenerasi bisa dengan lomba. Rencana akan ada lomba mewarnai topeng untuk anak-anak,” ungkapnya.

Pameran topeng ini lanjutnya juga akan diisi dengan beragam workshop. Salah satunya workshop membuat topeng. Melibatkan seniman dan empu yang ahli dalam membuat topeng.

-

Arsip Blog

Recent Posts