Monumen Bahasa Melayu Terancam Tak Dibangun Lagi

Tanjungpinang, Kepri - Terkait permintaan Lembaga Adat Melayu (LAM) yang menginginkan Monumen Bahasa Melayu (MBM) Pulau Penyengat, Tanjungpinang dilanjutkan pada 2016 mendatang. Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana mengatakan belum ada jaminan itu bisa dilakukan lewat APBD 2016 nanti.

“Saya tidak berani untuk memberikan jaminan. Karena kondisi APBD Kepri 2016 mendatang masih belum stabil. Apalagi dipastikan sebagain anggaran dipergunakan untuk kegiatan tahun ini,” ujar Agung kepada wartawan di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Jumat (27/11) lalu.

Disebutkannya, memang pihaknya saat ini sedang menyusun Rancangan APBD 2016. Tetapi, defisit menyebabkan Pemprov Kepri bisa berbuat banyak di APBD nanti. Masih kata Agung, dirinya memang sudah mendapatkan laporan kalau MBM tersebut menjadi tanggungjawan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kepri untuk menanganinya. Atas dasar itu, dirinya akan meminta penjelasan dari Dinas Pekerjaan Umum Kepri. Apakah masih ada kendala-kendala atau tidak.

“Ya mudah-mudahan, kalau memang bisa kita kejar di APBD 2016. Tetapi kalau memang kondisi keuangan kita tidak mendukung, tentu kita bisa memaksakan,” jelas Agung.

Sebelumnya, Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsikan Kepri menitahkan (meminta,red) Pemprov Kepri untuk melakukan pembangunan kembali Monumen Bahasa Melayu (MBM) Pulau Penyengat, Tanjungpinang lewat APBD 2016 mendatang. Pasalnya sudah satu tahun bangunan tersebut terbengkalai, akibat tidak bertanggungjawabnya pihak kontraktor.

“Monumen Bahasa Melayu (MBM) Pulau Penyengat harus diselesaikan Pemprov Kepri di tahun 2016 mendatang dengan cara apapun,” ujar Ketua LAM Kepri, Abdul Razak menjawab pertanyaan koran Batam Pos, Rabu (25/11) lalu.

Ditegaskannya, MBM Pulau Penyengat adalah hasil mufakat 12 antara LAM Kepri dengan LAM Riau dan Gubernur Kepri dan Gubernur Riau beberapa waktu lalu. Menurut Abdul Razak, MBM adalah kebesaran masyarakat Kepri nantinya. Karena itu akan menjadi penanda kalau Bahasa Melayu Kepri (Riau Lingga) adalah asal muasal lahirnya Bahasa Indonesia.

“Jadi kami minta kepada Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana untuk mengawal MBM tersebut bisa selesai di 2016 nanti,” tegas Abdul Razak.

-

Arsip Blog

Recent Posts