Semarak Karnaval Keprajuritan Nusantara 2015

Jakarta - Kota Pontianak berkesempatan mewakili Kalbar dalam Karnaval Keprajuritan Nusantara 2015. Puluhan pasukan dari etnis Melayu dan Dayak Kalbar berhasil memukau dalam atraksi dan arak-arakan mengitari kawasan TMII. IDIL AQSA AKBARY, Jakarta

Sebanyak 19 provinsi dan dua tim eksebisi ikut menyemarakkan Karnaval Keprajuritan Nusantara 2015 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (15/11). Kegiatan ini merupakan even tahunan TMII dalam rangka 10 November Hari Pahlawan.Sekitar pukul 14.00 seluruh peserta yang mencapai ribuan orang memadati lokasi di Gedung Sasono Langen Budoyo, TMII. Tiap daerah yang menggunakan kostum, properti serta perlengkapan artistik khas masing-masing secara bergantian beratraksi di depan gedung, kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan mengitari kawasan TMII.

Saat pembukaan Direktur Umum TMII Bambang Parikesit menyampaikan kegiatan ini merupakan wujud untuk mengenang kembali, menghormati dan menghargai jasa-jasa dan perjuangan para pahlawan yang sudah berkorban jiwa raga demi nusa dan bangsa. “Semoga bisa menumbuhkan semangat keprajuritan terutama untuk generasi muda,” ujarnya.

Dia berharap generasi muda sekarang bisa terus mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan tersebut dengan pembangunan dan hal-hal positif. “Saya juga berterima kasih kepada semua daerah yang sudah berpartisipasi,” katanya. Dalam kesempatan tersebut perwakilan Kalbar yang merupakan gabungan dari tim kesenian Kota Pontianak dan Anjungan Kalbar sangat antusias. Pengalaman pertama ini tidak mereka sia-siakan. Mereka pun terlihat bersemangat mulai dari penampilan pertama hingga berbagai atraksi saat arak-arakan selama karnaval yang menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer itu.

Seperti dirasakan Bujang Dare Kota Pontianak Ivan Jackson dan Rachma Arinditha Putri yang juga ikut sebagai peserta dalam karnaval. Rasa bahagia dan bangga paling pertama mereka rasakan. Apalagi even ini merupakan pengalaman pertama sejak mereka terpilih sebagai Bujang dan Dare Pontianak beberapa waktu lalu. “Apalagi ini membawa nama baik Kalbar, yang pasti saya bangga dan senang bisa menjadi bagian dalam karnaval,” ucap Ivan.

Sebagai penata tari dan juga Pimpinan Sanggar Bougenville Yuza Yanis Chaniago menjelaskan, atraksi dalam karnaval yang diberi judul “Bangkit” merupakan gambaran perjuangan rakyat Kalbar dalam melawan penjajahan. Diwakili dua etnis besar yaitu dayak dan melayu yang membentuk pasukan perjuangan.

Dalam rombongan juga dihadirkan ikon Kalbar, yaitu Burung Enggang yang mengenakan sarung motif corak insang khas Kota Pontianak. Penonton merasa cukup terhibur melihat penampilan perwakilan Kalbar ini. Seperti yang dikatakan Suparman yang terlihat menyaksikan karnaval bersama istri dan anaknya. “Saya nilai bagus, karena kami di Jakarta jarang melihat yang seperti ini, anak saya senang sekali lihat Burung Enggang itu,” ucapnya.

Usai pengumuman pemenang di Ruang Teater Tertutup Sasono Langen Budoyo TMII, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pontianak Hilfira Hamid merasa keikutsertaan pertama ini harus dijadikan pelajaran untuk ke depan. “Paling tidak tim kesenian kami memiliki pengalaman karena terlibat dan melihat langsung,” ujarnya.

Dia mencontohkan seperti Provinsi Bali yang meraih juara umum kali ini, penampilannya terlihat begitu matang. Baik dari jumlah peserta yang mencapai ratusan orang. Kemudian unsur-unsur artistik lain yang sangat lengkap, mulai dari musik, kostum, make up, properti dan lain-lain. “Juri juga mengatakan untuk tahun ini peserta banyak yang bagus-bagus, karena itu harus belajar dari pengalaman ini,” jelasnya.

Untuk ke depan dikatakan dia, segala halnya tentu bisa lebih dipersiapakan secara matang. Perlu juga melibatkan lebih banyak lagi peserta untuk mewakili Kalbar agar semakin meriah, semisal menggandeng pihak TNI dari Kodam. “Paling penting partispasinya dulu, ada nama daerah kita dalam even ini, sebab ada nilai jual dalam rangka mempromosikan Kalbar dan Kota Pontianak khususnya,” pungkasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts