Wakatobi Pamerkan Kambalu, Makanan Khas Tradisional

Wangiwangi, Sultra - Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) memamerkan makanan tradisional Kambalu. Itu rangkaian Festival Keraton Nusantara (FKN) dan Musyawarah Masyarakat Adat Asean di Kendari, 12-15 November 2015 mendatang.

Bupati Wakatobi Hugua di Wangiwangi, Senin (10/11/2015) mengatakan selain memamerkan Kambalu, Wakatobi juga akan menampilkan masakan tradisional Kapusu Nosu.

"Kambalu merupakan jenis makanan tradisional masyarakat Wakatobi yang terbuat dari bahan uwi (jenis tanaman umbian lokal). Uwi tersebut diparut kemudian dibungkus daun kelapa, lalu dimasak," jelas Hugua.

Sementara Kapusu Nosu, jenis makanan berbahan baku jagung yang terbuang kulit arinya, lalu masak pakai santan kelapa. Kedua jenis makanan tradisional tersebut, kata dia, sangat enak pakai lauk ayam panggang masak bumbu kelapa goreng dan santan atau masak pakai daun kendondong hutan.

"Kedua jenis makanan tradisional itu sudah menjadi makanan pokok masyarakat Wakatobi sejak dari leluhur," ujar dia. Itu sebabnya, kata dia, masyarakat Wakatobi tidak pernah mengalami kesulitan pangan ketika harga beras di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan harga.

"Masyarakat Wakatobi baru merasakan dampak ekonomi yang luar biasa, kalau terjadi kenaikan harga BBM karena berdampak pada ongkos transportasi, sehingga barang yang berasal dari luar Wakatobi akan mengalami kenaikkan harga," terang dia.

Ia berharap melalui pameran kuliner dalam rangkaian FKN di Kendari tersebut, makanan tradisional masyarakat Wakatobi akan semakin dikenal luas oleh masyarakat dunia dan dapat menyukai makanan khas daerah tersebut.

"Makanan khas daerah Wakatobi juga cocok dikonsumsi dengan dengan berbagai jenis ikan dan sayur daun kelor dicampur pepaya, bayam, kangkung, bunga pepaya atau sayur nangka dan lain-lain," kata dia.

-

Arsip Blog

Recent Posts