Bali dan Tiongkok Lakukan Pertukaran Budaya

Denpasar, Bali - Memanfaatkan momentum Imlek dan Cap Go Meh, masyarakat Bali dan Tiongkok melakukan pertukaran seni budaya. Bahkan, menurut Kepala Dinas Pariwisaata (Kadispar) Bali, Agung Yuniarta kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun. Sementara, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan tersebut.

”Sangat antusias dan banyak masyarakat yang datang. Masyarakat Bali keturunan Tiongkok dan wisatawan Tiongkok juga banyak hadir di acara itu, gedung centre art penuh sesak,” ujar pria yang biasa disapa Agung itu. Jumlah kursi gedung yang terkenal megah itu saja sebanyak 850 orang, itu pun tidak cukup. Banyak yang berdiri, karena tidak cukup.

”Yang kami sajikan adalah pertukaran budaya, budaya Tiongkok dikombinasikan dengan budaya asli Bali,” ujar pria yang ramah kepada wartawan. Agung menilai, manfaatnya jelas akan terasa bagus ke pihak luar, pasalnya, banyak media asing terutama media dari Tiongkok yang hadir dan meliput kegiatan tersebut dengan antusias.

”Karena penari dan yang mempersembahkan budaya Tiongkok itu asli dari sana (Tiongkok,Red), jadi bukan masyarakat Bali. Liputannya pun siaran langsung dan banyak yang tidak beranjak sampai habis,” kata Agung dengan nada bangga.

Pertukaran Budaya itu semakin kental dan semakin menyatu ketika terjadi pertukaran Budaya yang nyata dalam pentas yang banyak dihiasi ornamen Imlek itu.

”Terjadi pernikahan seorang raja Bali Jaya Pangus dengan seorang putri Tionghoa Kan Chang Wie, pernikahan itu memukau dan sangat mengena ke hati,” tutur Agung.

Dalam acara tersebut, kedua belah pihak menampilkan kebudayaan masing-masing, Konjen Tiongkok yang hadir di acara tersebut membawa kebudayaannya langsung dari negaranya, sedangkan Bali juga mempersembahkan budaya Bali salah satunya Barong dan Perkaw.

-

Arsip Blog

Recent Posts