Gedung LAM Bintan yang Megah untuk Kantor dan Aktivitas Sosial

Bintan, Kepri - Kemegahan Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Bintan, di Kijang Kota, Bintan Timur, kini sudah dapat dinikmati masyarakat.

Gedung yang diberi nama Megat Seri Rama ini selain difungsikan sebagai ruang pertemuan adat dan kantor, fasilitas ruangannya disewakan untuk berbagai hajatan.

Salah satunya hajatan pesta pernikahan.

Ketua LAM Bintan, Saleh Ahmad mengatakan, menggelar resepsi pernikahan di gedung LAM Bintan akan lebih istimewa.

Pasalnya, selain desain interior ruangnya yang unik dan eksentrik, juga kapasitas ruangannya lebih besar sehingga mampu menampung ratusan undangan.

“Ini bisa untuk semua hajatan, termasuk pernikahan,”ujar Saleh ditemui usai acara Buka Pintu Laluan Pertama Pemanfaatan Gedung LAM Bintan, Jumat (26/2) pagi.

Khusus untuk desain, dipertegas Musaffa Abas, Sekretaris LAM Bintan, rujukannya menggunakan adat Riau Lingga, kesultanan yang pernah berjaya di Riau dan Kepri masa lalu.

Soal tarif sewa, kata dia, akan ditawarkan jauh lebih terjangkau untuk semua kalangan.

“Semua kalangan di sini, artinya semua adat dan budaya yang ada di Kepulauan Bintan, tak hanya untuk masyarakat yang beradat Melayu, bisa Batak, Minang, Bugis, Jawa, pokoknya yang ada di Bintan,”kata Musaffa.

Dia mengatakan, untuk penyempurnaan fisik dan fasilitas, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bintan agar dianggarkan di APBD.

“Saya sudah bicara sama Kadisnya, beliau menyuruh LAM segera rapat menyusun rapat Rincian Anggaran Biaya (RAB) kebutuhan gedung, lalu diserahkan ke disparbud”kata Musaffa.

Kebutuhan sarana mencakup ruangan indoor dan outdoor sehingga gedung LAM Bintan dapat representatif sebagai objek kunjungan menarik.

Pemangku adat Bintan, Huzrin Hood yang turut hadir di acara Syukuran dan Buka Pintu Gedung LAM Bintan mengusulkan, agar salah satu ruangan di lantai dasar difungsikan sebagai balai pustaka yang menyajikan berbagai buku dan koleksi referensi tentang budaya Melayu.

“Sehingga setiap pengunjung dapat mempelajari dan mengetahui kebudayaan melayu dengan mengunjungi balai pustaka di lantai bawah,”kata dia.

Jika itu diwujudkan, kata Huzrin, Gedung LAM akan menjadi gedung adat paling representatif di Kepulauan Bintan.

-

Arsip Blog

Recent Posts