Kekayaan Budaya Riau Tercermin Pada Pakaian Adatnya

Jakarta - Kekayaan bangsa Indonesia terletak pada keanekaragaman budaya dan tradisi di setiap daerah, seperti tari, kuliner, dan pakaian adat. Tidak hanya digunakan sebagai kain penutup tubuh saja, pakaian adat di daerah juga memiliki jejak sejarah, pemikiran, dan juga keyakinan yang melambangkan hukum dan norma adat yang berlaku.

Pakaian adat juga mencerminkan karakter suatu kelompok sosial tertentu. Di Indonesia sendiri setiap daerah memiliki pakaian khasnya masing-masing. Provinsi Riau juga memiliki pakaian adat tersendiri. Namun untuk Riau, Pakaian adat terbagi menjadi empat.

Hal tersebut diungkapkan KUPT Museum dan Taman Budaya, Disdikbud Provinsi Riau, Sri Mecka, kepada GoRiau.com (GoNews Group), Sabtu (05/03/2016) siang.

"Keempatnya adalah, pakaian keseharian, pakaian resmi (formal), pakaian upacara adat, pakaian upacara pernikahan, dan pakaian upacara keagamaan. Pada intinya disesuaikan dengan macam dan keperluanya," ungkap Sri Mecka.

Menurut wanita berhijab ini, Pakaian merupakan salah satu simbol yang mencerminkan karakter budaya yang bukan hanya sekedar kain. "Di Indonesia sangat beragam kebudayanya, sebab di Indonesia terdapat banyak sekali adat dan budaya yang mengakar di setiap daerah dan suku di Indonesia termasuk Riau. Namun hal ini terkadang tidak serta merta menjadi sebuah kebanggan bagi masyarakatnya sendiri, terbukti dengan tidak terakomodirnya hasil karya anak bangsa dan sedikit bangsa indonesia mengetahuinya," tukasnya.

Saat ini menurut Sri Mecka, sudah saatnya masyarakat, menyadari akan kekayaan dan keberanekaragaman budaya yang dimiliki daearahnya. Sehingga kekayaan budaya bangsa ini menjadi aset dan kebanggaan yang bernilai di mata dunia.

"Ada pepatah mengatakan, bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan melestarikan sejarah dan budayanya, untuk itu mulai dari sekarang mari kita kenali dan lestarikan budaya bangsa kita agar menjadi kekayaan dan aset yang bernilai," bebernya.

Untuk melihat beragam budaya khususnya pakaian adat Riau, dirinya juga mempersilahkan masyarakat umum untuk datang ke Museum Sang Nila Utama Riau.

Berikut Jenis Pakaian Adat Riau, Seuai Fungsi dan Kegunaanya -

1. Pakaian Keseharian.

Pakaian keseharian merupakan pakaian yang dikenakan pada saat melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik untuk bermain, berladang, melaut, maupun untuk kegiatan di rumah. Berdasarkan jenjang usia pemakainya, pakaian keseharian yang digunakan dalam adat Riau dapat dibedakan dalam beberapa tingkatan, yaitu pakaian anak, pakaian dewasa dan pakaian orang tua.

Pakaian untuk anak pria yang masih kecil biasa disebut dengan baju monyet. Setelah beranjak besar, anak pria mulai mengenakan baju teluk belanga atau (baju cekak musang). Sementara pakaian untuk anak wanita yang belum dewasa umumnya berupa baju kurung dengan bermotif bunga-bunga satu corak.

Bagi pria yang sudah dewasa pakaian yang dikenakan berupa baju kurung cekak musang atau teluk belanga tulang belut, yang dilengkapi dengan sesamping berupa sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala.

Sedangkan pakaian yang dikenakan untuk wanita berupa baju kurung labuh, baju kebaya pendek, dan baju kurung tulang belut. Dalam adat Riau pakaian yang digunakan oleh pria setengah baya disebut dengan nama baju kurung tulang belut sementara untuk wanita setengah baya adalah baju Kurung Teluk Belanga, Kebaya Laboh, dan Baju Kebaya Pendek yang biasa dipakai untuk ke ladang maupun untuk di rumah.

2. Pakaian Resmi (Formal).

Pakaian resmi adalah baju yang digunakan pada acara pertemuan yang diadakan pihak kerajaan atau Pemerintah Daerah. Pakaian resmi yang dikenakan bagi pria dalam adat Riau adalah Baju Kurung Cekak Musang yang terbuat dari kain sutra, kain satin, atau kain berkualitas tinggi yang dilengkapi dengan kopiah dan kain samping yang terbuat dari bahan pilihan seperti kain songket dan tenun.

Sedangkan pakaian resmi untuk wanita dewasa dalam adat riau adalah Kebaya Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang yang terbuat dari kain songket atau kain pilihan lainnya, seperti Tenun Siak, Tenun Indragiri, dan Tenun Trengganu.

3. Pakaian Upacara Adat.

Pada zaman dahulu pakaian adat Riau hanya dipakai pihak kerajaan dikawasan Bumi Melayu, pada upacara penyambutan tamu, upacara penobatan raja, upacara pelantikan mentri, orang besar kerajaan dan datuk-datuk, upacara menjunjung duli, upacara penerimaan anugerah serta penerimaan persembahan dari rakyat dan negeri sahabat.

Tata cara berpakaian dalam adat Riau dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu pakaian dalam acara pernikahan, pakaian upacara adat, pakaian melayu sebagai mempelai pengantin, pakaian ulama dan upacara keagamaan.

3. Pakaian Upacara Pernikahan.

Pakaian adat yang digunakan oleh pria Riau dalam upacara pernikahan adalah baju kurung cekak musang atau baju kurung teluk belanga yang dilengkapi dengan kain samping bermotif serupa dengan celana dan baju. Ditambah dengan destar berbentuk mahkota, sepat runcing di bagian depan, dan keris hulu burung serindit pendek yang diselipkan di sebela kiri.

Pakaian pengantin yang dikenakan oleh pria Melayu Kepulauan atau Pesisir serta orang Melayu Daratan tidaklah berbeda, kecuali untuk daerah Lima Koto Kampar, yang baju pengantinnya berbentuk baju terusan panjang hingga kebawah menutup mata kaki yang lazimnya dikenal dengan nama jubah.

Sementara Pakaian yang dikenakan oleh pengantin perempuan memiliki variasi yang beragam tergantung pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Pengantin perempuan dalam upacara Malam Berinai memakai Baju Kurung Teluk Belanga.

Sedangkan pada upacara Barandam memakai Baju Kurung Kebaya atau Kebaya Pendek. Lain halnya pada upacara Barandam, busana yang dikenakan pengantin wanita berupa Baju Kurung Kebaya atau Kebaya Pendek. Bagian kepala disusun berbentuk sanggul dan dihiasi dengan bunga-bunga hidup seperti cempaka, bunga melur dan bunga tanjung.

4. Pakaian Upacara Keagamaan.

Dalam upacara keagamaan adat Riau pakaian yang dikenakan oleh pria tua dan muda adalah pakaian berbentuk cekak musang atau baju kurung teluk belanga, pakai songkok, kain samping dari kain pelekat atau kain tenunan. Sistem pemakaian baju dalam adat Riau ini ada dua macam, yaitu baju dagang dalam dan baju dagang luar.

Sampai saat ini masyarakat Riau masih sering mengenakan pakaian adat dalam berbagai upacara adat atau perayaan tertentu.

-

Arsip Blog

Recent Posts