Melestarikan Budaya Suku Sakai di Bengkalis

Bengkalis, Riau - Bengkalis mengimbau Dinas Budaya Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dan pihak terkait terus menggali berbagai kebudayaan suku Sakai, etnis asli di daerah pesisir Riau tersebut. Bupati Bengkalis Amril Mukminin menjelaskan banyak budaya suku Sakai jarang terpamerkan baik itu di lokal maupun nasional, sehingga tak banyak yang mengenal budaya unik tersebut.

"Budaya Sakai hari-kehari semakin jarang dipamerkan, padahal diantara budaya itu terdapat keunikan yang harus ditonjolkan sebagai keragaman warna suku di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Bengkalis," tegas Amril di Bengkalis, Selasa (22/03/2016).

Ia meminta dan berharap agar para orang tua suku Sakai mewariskan sejarah yang benar terhadap generasi muda, seperti sejarah persukuan hingga tradisi-tradisi yang biasa dalam persukuan.

"Misalnya petang-megang menjelang Ramadan yang saat ini hanya dilakukan beberapa kota atau kabupaten saja," ujar dia.

Menurut dia, Petang-megang atau bersuci diri satu-satunya budaya Sakai yang masih bertahan atau terlestarikan. Namun banyak kebudayaan Sakai lainnya yang belum terlestarikan.

"Hal ini yang harus terus ditanamkan ke generasi muda kita agar mereka tidak lupa dengan kebudayaan asli yang dimiliki suku Sakai ini. Supaya tidak tergerus kemajuan zaman yang berkembang pesat seperti saat ini," ungkap dia.

Selain itu lanjut dia, banyak budaya lainnya seperti budaya tradisi pakaian yang terbuat dari kulit atau pelepah pohon.

"Jika hal ini dipertontonkan, maka akan memberi kesan unik tersendiri. Begitu juga tarian khusus yang dimiliki suku sakai ini," kata dia.

-

Arsip Blog

Recent Posts