Lestarikan Budaya Melayu Lewat Pacu Sampan Tradisional

Pekanbaru, Riau - Bertujuan untuk melestarikan salah satu alat transportasi tradisional warisan budaya melayu yakni sampan tradisional, Forum Masyarakat Peduli Batang Siak gelar perlombaan "Pacu Sampan Tradisional".

Gelaran ini dilaksanakan dipinggiran sungai Siak sekitar jalan Meranti Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Senapelan pada Minggu (24/4/2016).

Ketua Forum Sekampung Tapung Heritage, Afrizal kepada MRNetwork mengungkapkan gelaran ini merupakan salah satu terobosannya yeng memang digelar untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang peninggalan budaya Melayu yang sudah mulai pudar.

"Kita ingin kuatkan lagi kepedulian kita terhadap salah satu alat transportasi tradisional yang memang peninggalan budaya melayu yakni Sampan. dimaba saat ini sampan tradisional khususnya yang terbuat dari kayu sudah mulai langka dan terseingkir dengan hadirkan perahu-perahu yang terbuat dari bahan-bahan fiber atau sebagainya," terangnya.

Bukan hanya untuk melestarikan alat transportasi tradisional sampan saja, gelaran ini juga bertujuan untuk kembali menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap lingkungan yakni sungai siak dari pencemaran limbah yang dapat merusak ekosistem dalam sungai tersebut. Tak hanya dari limbah saja, diharapkan masyarakat juga paham akan pentingnya kebersihan sungai dari tumbuh-tumbuhan liar yang menggangu keindahan sungai tersebut.

"Kita lihat saat ini sudah mulai banyak lagi tumbuhan air seperti enceng gondok yang turut membuat sungai tampak kotor dan tidak terjaga," tuturnya.

Selain sebagai pelestarian peninggalan budaya, gelaran ini juga sebagai ajang untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan mendatang. "Kita ingin kegiatan ini menjadi agenda rutin kita setiap tahunnya. Bukan hanya semata-mata menjadi hiburan, namun kita berharap tujuan gelaran kita ini dipahami oleh masyarakat khususnya yang berdomisili di pinggiran sungai Siak. Bahkan kita juga sudah sampaikan kepada Plt Gubernur Riau agar kegiatan ini menjadi pengisi di Petang Megang yang memang rutin diadakan setiap menyambut bulan suci ramadhan," bebernya.

Sementara itu, Hermon selaku Ketua Forum Peduli Masyarakat Batang Siak mengatakan gelaran ini cukup diminati oleh masyarakat sekitar. Bahkan animonya sangat besar, hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar utnuk mengikuti lomba. "Kita sangat bangga karena masyarakat masih sangat antusias dengan gelaran seperti ini. Namun, saat ini peserta kita batasi yang hanya terdapat sekitar 40 pasangan persatu sampannya. Jadi, terdapat sekitar 80 peserta baik pria dan juga wanita," katanya.

Meski sebagai hiburan dan ajakan kepada masyarakat untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap budaya dan lingkungan, pihaknya juga sediakan berbagai hadiah menarik seperti berbagai alat elektronik serta uang tunai. "Kita berharap kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan budaya semakin tumbuh. Tak hanya itu kita juga mengharapkan pemerintah ikut mendukung tujuan kita ini agar budaya Melayu tetap terjaga dengan baik," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts