Solo Bakal Bukukan Sejarah Kampung

Solo, Jateng - Sejarah nama-nama kampung serta tempat-tempat penting di Solo yang selama ini dikenal masyarakat hanya melalui tradisi lisan, akan didokumentasikan dalam buku toponimi. Gagasan ini terkait perkembangan industri pariwisata berbasis budaya ke depan, selain pula pewarisan pengetahuan khasanah sejarah lokal kepada generasi penerus.

Toponimi nama-nama kampung dan tempat penting, jelas Kepala Dinas Tata Ruang Kota, Agus Joko Witiarso, tak saja sebatas sejarah asal muasal nama kampung atau suatu tempat, tapi juga mencatat peristiwa-peristiwa lokal penting yang terjadi pada perkembangan masa berikutnya. Dengan begitu, tambahnya, menjawab wartawan, di balaaikota, Kamis (07/04/2016), pengetahuan yang didapat dari buku ini relatif lengkap.

Hanya saja, untuk menyusun toponimi tersebut, diperlukan kajian sejarah secara detil, tambahnya, dan tentu saja melibatkan kalangan pakar sejarah, selain pula Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Sejauh pemahamannya, asal muasal nama seluruh kampung di Solo berkaitan dengan sejarah masa lalu, yang kadang sangat unik, menyusul keterkaitan tokoh-tokoh tertentu secara pribadi. Selain itu, sejarah yang berkembang secara lisan, mengisahkan berbagai versi, sehingga memerlukan penelitian mendapam guna memastikan versi sejarah yang benar.

Sebut saja sejarah nama kampung Jebres, ujarnya memberi contoh kecil, terdapat beberapaa versi cerita, diantaranya disebut bersal dari nama Ki Jebres seorang abdi dalem Keraton Kasunanan Solo yang berprofesi sebagai kusir semasa pemerintahan Sinuhun Pakoe Boewono IV. Tetapi ada pula versi lain yang menyebut, kampung Jebres berasal dari nama seorang pengusaha susu berkebangsaan Belanda, J Pressen yang kemudian masyarakat melafalkannya dengan jebres. Masih ada beberapa versi lain dalam kaitan sejarah nama kampung Jebres, ujarnya, demikian pula nama kampung lain terjadi hal serupa.

-

Arsip Blog

Recent Posts