Berbagai Budaya Lokal Berpadu dalam Festival Kesenian Pesisir Utara

Pasuruan, Jatim - Sebanyak 14 Kabupaten/Kota yang ada di pesisir utara Jawa Timur ikut memeriahkan Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Minggu (29/5/2016).

Festival yang berlangsung di Kota Pasuruan itu penuh dengan potensi lokal masing-masing daerah. Setiap peserta utusan beradu anggun dengan potensi kesenian dan wisatanya masing-masing.

Seperti yang ditampilkan oleh utusan dari Kabupaten Pasuruan. Mereka berusaha mempromosikan lokasi wisata Bromo dengan mengusung tema "Dengan Melestarikan Budaya Lokal sebagai Pilar Destinasi Wisata Bromo Kabupaten Pasuruan".

Begitu juga peserta utusan dari Kabupaten Pamekasan. Daerah yang berada di Pulau Madura itu berusaha untuk menonjolkan kesenian musik Uldhaul Lanceng Kana. Kesenian dengan genre musik patrol itu mengalunkan lagu-lagu khas Madura.

Hal yang sama juga ditampilkan oleh peserta utusan dari Kabupaten Tuban. Melalui kesenian Gelut Pentol, daerah yang membentang sepanjang kurang lebih 60 kilometer di sepanjang pantai utara Jawa itu mengisahkan kehidupan para nelayan.

Biasanya, nelayan di Kabupaten Tuban mewujudkan rasa syukurnya dalam sebuah permainan adu kekuatan yakni Gelut Pentul. Selain itu juga ada larung sesaji sebagai tanda syukur para nelayan.

Kabupaten Situbondo juga tidak kalah menampilkan pesona kesenian lokalnya. Mencerminkan kehidupan warga pesisir, daerah yang berada di kawasan Tapal Kuda itu menampilkan kesenian Asapok Ombak.

Hal itu untuk menunjukkan mata pencaharian warganya yang setiap hari berada di tengah laut. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Jarianto mengatakan, festival tahunan itu diadakan untuk mendorong lestarinya kesenian-kesenian lokal di daerah pesisir utara Jawa Timur.

"Festival ini dalam rangka untuk membina dan mengembangkan potensi yang dimaksud local wisdom," katanya.

Menurutnya, kebudayaan dan kesenian yang ada di daerah-daerah Jawa Timur tidak perlu digeneralisir. Setiap daerah harus mengembangkan potensi kesenian dan budaya lokal yang dimilikinya.

"Makanya kita dorong supaya daerah-daerah itu tumbuh dengan keseniannya masing-masing," jelasnya.

Vina, salah satu peserta mengatakan, dirinya tidak tanggung-tanggung mempersiapkan diri untuk andil dalam festival tersebut. Kostum dengan tema laut yang dipakainya baru selesai setelah satu bulan.

"Ini kostum pantai laut. Dibuat kurang lebih selama satu bulan," ungkapnya.

Festival itu berlangsung dari Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan dan berakhir di Gor Untung Suropati Kota Pasuruan.

-

Arsip Blog

Recent Posts