Budaya Melayu Riau Contoh Baik Dunia Pendidikan di Singapura

Pekanbaru, Riau - Setelah beberapa hari berkeliling untuk mengenal bahasa dan budaya Melayu Riau. Para peserta program Penyerapan Guru Kanan 2016 dari Pusat Bahasa Melayu Kementerian Pendidikan Singapura merasa banyak hal menarik sebagai pengembangan di negeri.

Seperti diakui Marliana Mohamed Rashid, selama di Riau sejak 24 Mei 2016 lalu, dia dapat mengenal lebih dekat budaya, bahasa dan sejarah di Riau, terutama sejarah keperkasaan kerajaan Siak Sri Indrapura.

"Saya banyak dapat pelajaran dari program ini. Dimana lebih kenal dekat dengan keluarga besar kami di Riau. Ternyata antara Melayu Singapura itu dengan Riau punya hubungan kuat," kata Marliana ditemui saat kunjungan ke Anjung Seni Idrus Tintin, Bandar Serai, Pekanbaru, Minggu (29/5/2016).

Kegiatan ini, ujar dia, kaya akan pengalaman dan memberikan manfaat bagi pengembangan pendidikan budaya Melayu bagi sekolah-sekolah di Singapura.

"Singapura meski pun Melayu adalah kaum minoritas. Namun dia tetap menjadi pintu utama. Bahasa Melayu diajarkan sebagai bahasa Bunda bagi anak-anak didik, sebagai bahasa asal," tambah guru di sekolah rendah tersebut.

Setelah mendapatkan pemaparan melalui pakar budaya Melayu maupun kunjungan langsung mulai dari istana Siak hingga ke tempat-tempat kerajinan seni Melayu. Marliana melihat ada kebanggaan masyarakat Melayu Riau. Di mana bahasa Melayu sebagai tulang punggung utama bagi pemersatu bangsa Indonesia.

"Saya merasa salut masyarakat Melayu di sini, mereka cukup kuat dalam perjuangan bahasa dan mereka prihatin dengan kondisi daerah. Pengalaman ini patut menjadi pelajaran bagi kami di Singapura. Apa yang saya dapat ini akan saya tanamkan juga pada guru-guru lain nantinya," kata dia.

Marliana adalah satu dari enam guru-guru program Penyerapan Guru Kanan Singapura 2016. Program sudah yang kedua kali ini bekerjasama dengan Lembaga Adat Melayu Riau.

Sebelumnya Ketua Delegasi Guru Pakar Pusat Melayu Kementerian Pendidikan Singapura Rahmat Subadah menyebutkan, kegiatan ini sebagai penambah wawasan para guru-guru senior Singapura untuk penerapan Budaya Melayu ke kalangan pendidik dan anak didik sekaligus berbgai kongsi pengalaman.

Kegiatan Penyerapan Guru Kanan ini sendiri dimulai sejak 24 Mei-2 Juni 2016 melalui metode belajar tatap muka dengan pakar budaya Melayu Riau, kunjungan istana Siak, Sanggar Batik Semat Tembaga, Sanggar Tenun Wan Fitri, SMPN 10 dan SDN 83 Pekanbaru serta Bandar Seni Raja Ali Haji.

-

Arsip Blog

Recent Posts