Aksi Kesenian Cak Kolaborasi Oleh Penari Anak

Denpasar, Bali - Berbagai upaya melestarikan kesenian dan budaya Bali nampak semakin jelas dirasakan masyarakat. Tidak hanya dilestarikan oleh para penglingsir atau orang tua kita, namun penanaman nilai seni dan budaya juga melibatkan anak anak.

Seperti yang nampak dalam parade pesta kesenian Bali Rabu 29 Juni 2016 di kalangan angsoka ini, kesenian cak kolaborasi yang biasanya dimainkan kalangan dewasa, kali ini dimainkan oleh sejumlah anak anak yang berasal dari Sekolah Dasar Negeri 6 desa Batubulan, Sukawati-Gianyar.

Kesenian cak kolaborasi ini mengangkat cerita pewayangan Ramayana, yang dimainkan melalui alur drama tari dan dikolaborasi dengan kesenian cak, tari barong dan juga janger.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, drama tari yang melibatkan 125 Siswa, terdiri dari 50 orang yang memainkan caknya, 24 orang sebagai janger, 26 Penari, lima orang sebagai penari utama dan 20 Penabuh ini dilatih oleh Kadek Yuni dan Wayan Supadmi dan penata tabuh Wayan Karang Sudiartha.

Kepala sekolah SDN 6 Batubulan, A.A Sri Purnawati mengatakan Penggabungan tari barong, cak dan janger ini di tujukan untuk menggali, kemudian mengembangkan sekaligus melestarikan kesenian cak sejak dini.

"Ide untuk memasukkan dolanan dalam tarian ini dimaksudkan untuk membangkitkan sekaligus memotivasi kegiatan mereka dalam melestarikan kesenian budaya yang ada, sehingga mampu merangsang dan melakoni perannya masing masing." Ungkapnya.

Dijelaskan, dengan mengangkat tema "sunar yanan widya anandam" yang dimasukkan dalam tema "karang awak" memiliki makna bahwa "hanya dengan melalui cahaya pengetahuan yang agung dan suci kita meraih kebahagiaan yang sejati".

-

Arsip Blog

Recent Posts