Budaya Sumbar Tarik Perhatian di Parade Frankfrut

London, Inggris - Budaya Sumatera Barat dengan busana pengantin berhasil menarik perhatian dalam Parade der Kulturen (Parade Budaya) 2016 yang diikuti 185 negara, bertema "Bersama bagi Frankfurt yang terbuka dan solider" yang diadakan di Frankfurt, akhir pekan lalu.

Bangga rasanya bisa menampilkan budaya khususnya Busana pengantin dari Minang di Parade der Kulturen parade yang secara rutin dilaksanakan setiap dua tahun, merupakan salah satu acara seni budaya terbesar di Frankfurt, ujar Wiulan Panyalai Chaniago yang datang dari Paris untuk ikut memeriahkan parade kepada Antara London, Rabu.

Setidaknya 100 masyarakat Indonesia di Frankfurt tergabung dalam Persatuan Masyarakat Indonesia di Frankfurt dan Sekitarnya (PERMIF) serta dari beberapa negara mengunakan busana dari berbagai daerah mengikuti parade membawa nama Indonesia.

Para peserta Parade der Kulturen mengikuti parade menempuh jarak enam km di jalan-jalan utama kota Frankfurt dan diakhiri di Roemer Balai Kota serta dilanjutkan bazaar kuliner di tepian sungai Main, Frankfurt.

Pada Parade der Kulturen yang ke-10 ini, setidaknya 2.000 orang yang tergabung dalam 69 grup/barisan berpartisipasi dalam acara ini, barisan Indonesia bertema Einheit in der Vielfalt (Bhinneka Tunggal Ika) yang terdiri dari barisan Aceh, Bali, Batak, Indonesia Timur, Jawa, dan Padang, demikian KJRI Frankfurt dalam keterangannya.

Selama parade berlangsung, barisan Indonesia diiringi berbagai lagu tradisional Indonesia, secara serentak melakukan gerakan poco-poco, dan dikombinasikan dengan tarian tradisional dari berbagai wilayah. Keunikan barisan Indonesia mengundang antusiasme penonton berdiri sepanjang jalan utama kota Frankfurt.

Pada bazar kuliner diadakan setelah parade, masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam membuka bazaar kuliner khas nusantara.Partisipasi masyarakat Indonesia didukung KJRI Frankfurt pada Parade der Kulturen 2016 memperkenalkan seni budaya Indonesia kepada publik Frankfurt dan sekitarnya. Setidaknya lebih dari 2000 publik Frankfurt menyaksikan secara langsung Parade der Kulturen 2016.

Secara khusus acara ini juga meningkatkan kekompakan diaspora Indonesia di Frankfurt dan sekitarnya. Mengingat acara ini dilaksanakan di bulan puasa, tentunya partisipasi pada Parade der Kulturen ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang menjalankan ibadah puasa.Meraka yang tinggal di Frankfurt harus berintegrasi dan menghargai satu sama lain tanpa memandang latar belakang negara dan agama. Indonesia juga menyajikan masakannya yang dijual untuk umum. Dukungan juga diberikan Konsul Jenderal di Frankfurt Wahyu Hersetiati.

Kordinator kontingen Minang Ibu Ratna dan Mimi Schlter dari Frankfurt, ujar Wulan Panyalai Chaniago dari Paris menambahkan masyarakat Minang di Eropa terpanggil untuk ikut dalam Culture Parade Frankfurt German bersama barisan dari Konjen RI di Frankfurt. Tim Sumbar berasal dari luar Kota Frankfurt bahkan datang dari Paris, Amsterdam, Belgia, dan Amerika yang datang dengan biaya sendiri .Menurut Wulan, barisan Indonesia mendapat sambutan dari masyarakat Frankfurt dengan antusias. "Sangat bangga melihat kerja sama dan antusias masyarakat Indonesia bekerja sama dalam mempromosikan Budaya Indonesia," ujarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts