Tradisi Raya Puasa Enam Dijadikan Wisata Budaya

Pekanbaru, Riau - Provinsi Riau akan menjadikan tradisi raya puasa enam yang digelar warga Kabupaten Kampar sebagai daya tarik wisata budaya tingkat nasional dan internasional di masa datang.

"Saya datang ke sini mau tahu situasinya langsung," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi (Andi) Rachman di Kampar pada "raya puasa enam" Rabu (13/7).

Andi terlihat kagum dengan tradisi ini karena sudah berlangsung puluhan tahun. "Kapan mulainya pun tidak tahu, ini harus dijaga dan diteruskan," tegas Andi.

Andi menilai selain mengandung nilai ibadah tradisi ini juga merupakan ajang silahturrahim. "Yang kumpul saya dengar para perantau termasuk yang sudah di luar negeri pulang semua," katanya menerangkan.

Andi mengaku memang berniat mengangkat tradisi raya puasa enam ini menjadi salah satu daya tarik kunjungan para wisatawan yang bisa dijual hingga tingkat nasional bahkan internasional.

Ia bahkan memberitahukan sengaja membawa Kepala Dinas Pariwisata dan segala perlengkapannya untuk melihat apa yang bisa dijual jadi daya tarik bagi wisatawan. "Saya datang sengaja pakai baju begini," kata Gubernur sambil mempromosikan bajunya bertuliskan "homeland of melayu".

Kepala Dinas Pariwisata datang juga membawa perlengkapan. Jadi kita akan angkat ini," tegasnya lagi.

Caranya sambung dia dengan promosi dan mencari sponsor. Nanti kebijakannya akan digodok oleh dinas pariwisata dan dipersiapkan. "Mudah-mudahan ada yang mau pakai tradisi ini untuk iklannya seperti yang digunakan Pertamina dalam pulang kampung Batobo, itu juga berasal dari Kampar," katanya mencontohkan.

Ia juga menambahkan kegiatan ziarah dan makan bersama merupakan acara menarik. "Bukan saja makan di mesjid-mesjid termasuk di rumah ini menarik," katanya menambahkan.

-

Arsip Blog

Recent Posts