Mimpi Besar Arsyadjuliandi Rachman Kembangkan Riau Jadi Pusat Wisata Melayu; ”The Homeland Of Melayu” Menyapa Dunia

Pekanbaru, Riau - Dari sejak masih berstatus pelaksana tugas, dalam berbagai kesempatan, Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA telah getol berbicara tentang cita-citanya untuk mengembangkan daerah yang dipimpinnya menjadi pusat wisata budaya Melayu.

Ada alasan spesifik yang membuat pria yang akrab disapa Andi Rachman ini, punya punya mimpi besar membangun sektor kepariwisataan berbasis kebudayaan Melayu.

"Migas, bank, dan lainnya sumber dayanya sudah bagus, pertumbuhan ekonomi di Riau juga bagus. Jadi untuk selanjutnya kita kembangkan pariwisata berbasis budaya. Karena di Riau banyak peninggalan budaya Melayu, sehingga kita punya potensi untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya Melayu," kata Andi, di sela-sela acara Peringatan HUT ke-55 Gerakan Pramuka, di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (18/8/2016).

Gubernur menyebut, pihaknya punya pemikiran dan pertimbangan mengapa sekarang harus ”putar haluan” ke sektor pariwisata Melayu. Salah satu landasannya ialah di Riau banyak terdapat peninggalan-peninggalan bersejarah Melayu, seperti Candi Muara Takus, Istana Kerajaan Siak, Benteng Tujuh Lapis, dan banyak lagi.

"Sebenarnya kita mengangkat visi kebudayaan karena Riau menjadi pusat peninggalan budaya Melayu. Kita mempunyai aset Melayu dan kami meyakini komitmen masyarakat Riau yang terdiri dari beragam etnis agama mendukung Visi Riau 2020," paparnya.

Untuk mengonkretkan mimpi besar ini, Andi juga mengajak seluruh masyarakat dari berbagai etnis untuk bersatu menciptakan Riau yang aman, bebas dari ancaman terorisme yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi dan berbagai sektor lainnya.

"Jika Riau sudah aman, maka visi untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu sekaligus lokasi wisata Melayu dunia dapat segera terwujudkan," katanya.

Gubernur mengingatkan, pada 27 April 2016, Menteri Pariwisata Arief Yahya telah meluncurkan Calender of Event Riau 2016 di Balairung Soesilo Soedaman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta. ”Mengapa acaranya harus di Jakarta? Karena Jakarta ibu kota Negara kita. Pesan yang kita sampaikan melalui acara ini ialah, dengan tagline The Homeland of Melayu, kita (Riau) menyapa dunia,” tuturnya.

Seperti tak ingin buang-buang waktu dan kehilangan momentum, pada Peringatan Hari Jadi ke-58 Provinsi Riau pada 9 Agustus tahun lalu, Andi Rachman beserta jajarannya meluncurkan ”Riau The Homeland Of Melayu” sebagai tagline pariwisata Bumi Lancang Kuning.

Kepada media, Andi Rachman yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Riau menjelaskan, pemilihan jargon itu disesuaikan dengan semangat daerah di Riau, sebagai tanah tumpah darah Melayu, dan tentunya bercirikan budaya serta falsafah hidup.

Dengan kekayaan kebudayaan itu, suami dari Hj Sisilita ini optimisitis kunjungan wisatawan ke Provinsi Riau bakal meningkat seiring bertambahnya kesadaran masyarakat setempat sebagai daerah pariwisata.

Peluncuran ”The Homeland Of Melayu”, sebagai tagline pariwisata Riau, 9 Agustus 2015 (Hari Jadi ke-58 Provinsi Riau) oleh Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA (saat itu masih menjabat Pelaksana Tugas Gubernur Riau). (foto: humas setdaprov riau)

Politisi yang berlatar belakang pengusaha ini memastikan akan melakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia pariwisata, serta kepedulian berbagai pihak mengembangkan objek wisata budaya daerah Riau.

"Target utama kami adalah negara tetangga serumpun seperti Malaysia dan Singapura. Kini keduanya sudah memiliki sekira 20 kali jadwal penerbangan langsung ke Pekanbaru," katanya, usai baru-baru ini

Dikatakan juga oleh Andi Rachman, pemilihan tema ulang tahun daerah tahun lalu dilatarbelakangi pemikiran dan semangat mengembangkan kepariwisataan untuk mendorong pembangunan pada sektor tersebut.

"Tentu ada beragam rencana pembangunan pemerintah pusat dan daerah, pada tahun ini Riau fokus mendorong pengembangan pariwisata budaya dengan tagline The Homeland of Melayu," katanya.

Dengan pemilihan tema ini, imbuh bekas Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau ini, pihaknya akan melakukan sinergi antarseluruh dinas terkait sehingga target yang diharapkan dapat segera terwujud.

Pihaknya juga mengharapkan peran seluruh lapisan masyarakat Riau di seluruh wilayah Tanah Air, untuk mendukung penuh program pemerintah.

"Karena dengan kerja sama yang baik, semua program dan target yang telah ditetapkan bisa direalisasikan lebih cepat," katanya.

Minyak Segera Habis, Riau Beralih ke Pariwisata

Masih dalam kaitan ”kampanye” pariwisata, baru-baru ini Gubernur Arsyadjuliandi Rachman dan perangkatnya berkunjung ke Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis.

Di pulau itu, gubernur kembali menegaskan janjinya yang akan memfokuskan pembenahan infrastruktur di daerah potensi wisata dan perbaikan dilakukan sejalan dengan promosi yang sedang gencar dilakukan di bumi Melayu.

"Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur, sebagai upaya kita untuk menggaet dan mempermudah akses wisatawan yang berkunjung ke Riau ini," ucapnya.

Dikemukakan gubernur di hadapan Bupati Bengkalis Amril Mukminin dan para pemangku kebijakan di daerah itu, Pemprov Riau saat ini terus mendorong sektor pariwisata yang berbasis budaya dengan tagline The Homeland of Melayu sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kejahteraan masyarakat. Setelah menurunnya dua sektor andalan Riau, yakni perkebunan dan migas, kini sektor pariwisata diharapkan mampu menopang perekonomian masyarakat.

Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Telukrhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis Riau, yang merupakan daerah potensial pariwisata, gubernur telah mendengar masukan dari pemkab setempat dan masyarakat mengenai pembenahan infrastruktur dasar yang harus segera terealisasikan.

Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA bersama sang istri, Hj Sisilita ketika berkunjung ke Pulau Beting Aceh di Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, baru-baru ini.

Menanggapi harapan itu, gubernur menyatakan, Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen mendorong Pulau Beting Aceh yang juga berlokasi di Kecamatan Rupat Utara dengan memasukkan sebagai Kawasan Pariwisata Nasional.

Ia mengatakan, pemerintah akan fokus untuk anggaran pembenahan infrastruktur, baik di pemerintah provinsi maupun pusat melalui kementerian pariwisata.

"Kita sampaikan ke pusat agar ikut membantu mempromosikan pariwisata di Pulau Beting Aceh. Sedangkan pembangunan infrastruktur akan kita lakukan secara bertahap sejalan dengan promosi yang terus digencarkan," ujarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts