Seren Taun, Tradisi Kuno Masyarakat Sunda Ungkapan Rasa Syukur

Bogor, Jabar - Masyarakat Adat Kampung Sindangbarang di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan menggelar ritual Seren taun pada 19-23 Oktober mendatang.

Budayawan Sunda, Ki Anom menuturkan ritual Seren taun sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Pajajaran kuno. Seren taun merupakan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan sesama manusia.

Seren taun berasal dari bahasa Sunda, yaitu Seren yang artinya menyerahkan dan taun atau tahun. Jadi, Seren taun diartikan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan berkah yang melimpah selama satu tahun.

Ritual Seren taun dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat agraris atas hasil panen. Fokus utama ritual Seren taun adalah padi. Padi dianggap sebagai simbol kemakmuran.

"Itu budaya Kerajaan Pajajaran kuno. Bentuk rasa syukur nikmat masyarakat Sunda, khususnya di bidang pertanian," jelas Ki Anom kepada merahputih.com, Kamis (11/8).

Dalam masyarakat Sunda, ritual diawali dengan Upacara Ngajayak (Penjembutan Padi) pada tanggal 18 bulan Rayagung Tahun Saka bulan terakhir dalam perhitungan kalender Sunda. Setelah itu, dilanjutkan dengan penumbukan padi. Seren taun dilaksanakan pada tanggal 22 sebagai acara puncak dari rangkaian acara.

Sementara itu Ketua Panitia Maki Sumawijaya mengatakan ritual Seren taun sebagai warisan leluhur harus dijaga kelestariannya. Ia menyebut bahwa kegiatan ini sangat penting digelorakan oleh pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat adat lainnya.

"Ritual Seren taun diadakan rutin setiap tahun. Diikuti dengan pesta panen, budaya besanan khas Bogor, ada pelestarian permainan tradisional (pendidikan tari dan belajar silat gratis) untuk anak-anak di sini," kata Maki.

-

Arsip Blog

Recent Posts