Banyak Masyarakat Bali yang Belum Tahu Budaya Klungkung

Denpasar, Bali - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tergerak untuk menggali lebih dalam potensi kesenian. Kesenian di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Denpasar, terbilang unik. Sayangnya belum banyak dikenal oleh masyarakat luas, bahkan oleh masyarakat Bali itu sendiri.

Penggalian potensi kesenian itu dilakukan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan berakhir pada akhir Agustus nanti. Total ada 334 orang mahasiswa yang melakukan KKN di Nusa Penida. Baik itu di Nusa Gede, Nusa Lembongan, maupun Nusa Ceningan.

Rektor ISI Denpasar Arya Sugiartha mengatakan, potensi kesenian di Nusa Penida memang sangat orisinal. Terutama tentang kesenian-kesenian tradisinya.

Misalnya mengajar anak-anak sekolah menari, dan membina semangat anak muda untuk melakukan kegiatan yang menyangkut kesenian.

“Misalnya di banjar atau desa ini punya perangkat gong, tapi seka-nya hilang karena sudah banyak yang merantau. Nah itu yang dihidupkan. Jadi waktu sampai akhir bulan rasanya cukup. Ada juga yang melatih ibu-ibu melakukan tata rias. Jadi ya melakukan hal seperti itu,” ungkap Prof. Arya, beberapa waktu lalu.

Apalagi karakteristik, tradisi, dan budaya di Nusa Penida berbeda dibanding dengan daerah lain di Bali.

Seperti tari Jangkang Pelilit dan Gandrung Bangunurip. Tak hanya itu, mahasiswa yang tak menggeluti seni tradisi, juga akan mendapatkan inspirasi dari kekayaan budaya dan potensi alam di Nusa Penida.

“Kalau mahasiswa fotografi, televisi, atau seni rupa itu, bisa dapat inspirasi yang luar biasa. Mereka bisa mendapat inspirasi untuk mencipta karya. Itu yang kami dorong dari mereka, bukan hanya pelestarian, dokumentasi, juga penciptaan seni,” tandasnya lagi.

-

Arsip Blog

Recent Posts