Di Bangka Bakal Ada China Town dan Melayu Street

Pemerintah Provinsi Kepulauan Banka Belitung berencana memadukan dua lokasi beda etnis dalam konsep destinasi wisata masa depan. Kota Pangkal Pinang, sebagai ibu kota, dipilih sebagai pilot project karena selama ini dikenal majemuk dan hidup dalam kerukunan.

“Kawasan Kampung Bintang akan menjadi China Town, sementara kawasan Masjid Jamik akan menjadi Melayu Street. Dua kawasan ini masih satu jalur dan akan berdampingan nantinya,” kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, Selasa (30/5/2017).

Konsep pembangunan wilayah kota itu, kata Erzaldi, akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kepulauan Bangka Belitung.

“Saya sudah ada data lokasinya. Ada lahan di ujung jalan yang masih sengketa. Nantinya mereka kami panggil. Bagaimana rencana ini (bisa) diwujudkan,” papar mantan Bupati Bangka Tengah dua periode itu.

Menurut Erzaldi, pembangunan China Town dan Melayu Street, tidak hanya mendukung program pariwisata, melalui produk kuliner dan budaya, juga akan menjadi percontohan keanekaragaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jangan terpengaruh medsos

Gubernur Erzaldi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh informasi di media sosial. Pasalnya, saat ini banyak pihak yang ingin memprovokasi dan memecah belah persatuan bangsa.

“Kalau baca medsos jangan judulnya saja. Baca seluruh isinya dan konfirmasi,” paparnya.

Bangsa Indonesia, kata Erzaldi, wilayah yang seksi sehingga banyak pihak ingin menguasai. Berbagai cara dilakukan, salah satunya serangan melalui jejaring sosial.

-

Arsip Blog

Recent Posts