Panitia Sail Banda Pusat Akan Tinjau Banda

Panitia penyelenggara Sail Banda pusat akan meninjau Banda, Kabupaten Maluku Tengah guna memeriksa kesiapan pesta bahari bertaraf internasional di sana, kata Wagub Maluku, Said Assagaff.

"Saya telah diberitahu agar mempersiapkan transportasi ke Banda mengingat tenggat waktu penyelenggaraannya semakin dekat sebagaimana jadwal pada Juli-Agustus 2010," katanya, di Ambon, Jumat.

Wagub Assagaff yang juga ketua panitia Sail Banda lokal itu mengatakan berbagai pembenahan sedang dirampungkan di Banda guna memberikan pelayanan prima bagi peserta maupun turis di sana.

"Kegiatan di Banda dijadwalkan pada 27 - 29 Juli 2010. Sedangkan pelepasan peserta dari Darwin, Australia Utara 24 Juli 2010 sehingga tim dari panitia pusat perlu melihat sejauhmana persiapan di Banda," ujarnya.

Pertimbangannya berdasarkan informasi sekitar 200-an perahu peserta Sail Banda akan berlabuh di perairan Banda Naira.

"Jadi perlu ditentukan lokasi penambatan perahu dengan disain lego jangkar sehingga tidak merusak kelestarian ekosisten penyelaman di Banda yang merupakan "surga" bawah laut memiliki pesona terindah di dunia sehingga merupakan salah pertimbangan "Sail Bunaken" dialihkan ke daerah tempat pengasingan sejumlah tokoh nasional seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir dan Cipto Mangungkusumo," kata Wagub.

Dia berbesar hati diselenggarakannya Sail Banda karena strategis untuk mempromosikan potensi pariwisata bahari Maluku, sekaligus mencanangkan daerah ini sebagai lumbung ikan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan di Ambon pada 3 Agustus 2010.

"Masyarakat Maluku harus bangga karena setelah perayaan hari perdamaian dunia di Ambon pada 25 November 2009, selanjutnya dipercayakan sebagai tuan rumah kegiatan Sail Banda sehingga perlu didukung dengan memelihara stabilitas keamanan, senyum dan ramah saat menerima tamu serta berperanserta mendukung berbagai kegiatan bahari tersebut," ujar Wagub.

Dia mendorong berbagai komponen bangsa di Maluku agar menyosialisasikan kegiatan bahari tersebut yang hanya memakai nama Banda sebagai ikon karena telah terkenal di dunia internasional.

"Sebagian besar kegiatan Sail Banda dilaksanakan di kota Ambon, selanjutnya di Maluku Barat Daya (MBD), makanya kegiatan ini strategis bagi Maluku karena didukung Kementerian, perbanakan maupun investor untuk mengangkat pamor daerah ini di kancah internasional," kata Wagub.

Khusus untuk Banda, dia mengemukakan terkenal dengan pala dan cengkih sehingga menarik minat Portugis ke sana, selanjutnya Belanda dan Inggris.

"Banda juga memiliki catatan sejarah dunia karena Perjanjian Breda (Breda Agreement) pada 1667 itu mengatur pertukaran pulau Run yang dikuasai Inggris saat itu dengan pulau Nieuw Amsterdam( saat ini Manhattan) dengan Belanda," ujar Wagub.

Bahkan, organisasi badan dunia di bawah PBB untuk bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (Unesco) pada 1994 menemukan satu spesies karang baru di Banda dan dinamakan "Akrapora Des Alwi" setelah gunung api di sana terakhir meletus 9 Mei 1988.

Kepulauan Banda memiliki 52 lokasi penyelaman yang indah dan ini sudah terdaftar di Unesco sebagai aset pariwisata menarik untuk dikunjungi wisatawan dalam maupun luar negeri, termasuk Putri Diana dari Inggris dan artis legendaris dunia dari grup The Rolling Stones, Mick Jagger. (rs/RS/ant)

Sumber: http://beritadaerah.com