Tiga Cewek ABG Dijerumuskan ke Lokalisasi

Purbalingga - Tiga cewek ABG alias gadis belia asal Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di suatu lokalisasi di Jambi, setelah terperangkap bujukan tawaran pekerjaan dengan gaji yang menggiurkan, berhasil dibebaskan dan dikembalikan ke kampung halamannya.

"Mereka berhasil dibebaskan oleh tim pelayanan terpadu penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak Harapan (Hapus Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan) Purbalingga," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purbalingga Basuki Rahmat di Purbalingga, Sabtu (21/6).

Menurut keterangan Ketua Umum Tim Harapan Sudarli Heru Sudjatmoko, awalnya ketiga gadis belia berinisial S (15), D (17), dan N (17), warga Karangmoncol, Purbalingga, itu ditawari kerja di sebuah rumah makan di Jakarta dengan gaji menggiurkan oleh Eko (23) dan Yanto (50), juga warga Karangmoncol.

Namun, pada kenyataannya, mereka tidak dibawa ke Jakarta melainkan dibawa ke Jambi dan dijerumuskan ke suatu lokalisasi pelacuran di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Selanjutnya Sudarli mengatakan, terbongkarnya kasus trafficking atau perdagangan orang, yang melibatkan remaja ini, bermula dari informasi yang didapat Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga. Korban S dan D berhasil melarikan diri setelah bertemu secara tidak sengaja dengan lurah setempat. Sebelum melarikan diri bersama S, korban D berpura-pura meminjam telepon seluler milik pelanggannya untuk menghubungi keluarganya di Jakarta.
Namun, S yang belum sempat dijajakan oleh pasangan suami-istri Eko dan Camay yang tinggal di lokalisasi tersebut, pernah dipaksa melayani pelanggan. Sementara N harus menerima perlakuan yang lebih pahit karena dipaksa melayani pelanggan. "Bahkan, dia harus menjadi saksi atas kasus aborsi yang menimpa rekannya yang lain sesama penghuni lokalisasi," kata Sudarli.

Menurut dia, pihaknya harus melakukan negosiasi dengan pemilik lokalisasi untuk pemulangan korban. Namun, berkat bantuan Pemerintah Kota Jambi dan kepolisian setempat akhirnya mereka dipulangkan ke Purbalingga
Hingga kini polisi belum berhasil menangkap kedua pelaku perdagangan orang itu. "Kedua pelaku hingga kini masih menjadi buronan Polres Purbalingga dan Polsekta Jambi," kata Sudarli.

Terkait kejadian itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap tawaran pekerjaan yang belum jelas. "Masyarakat sebaiknya terdaftar sebagai pencari kerja, dan mencari informasi pekerjaan di Disnakertrans sehingga tidak terjebak oleh bujuk rayuan oknum yang menjanjikan pekerjaan dengan gaji yang menggiurkan," katanya. (ANT)

Sumber: http://nasional.kompas.com