Visit Jateng Bidik Wisatawan Domestik

Semarang, Jateng - Program Visit Jateng yang direncanakan pada 2013 akan membidik wisatawan domestik. Potensi wisatawan domestik, terutama orang-orang Jawa Tengah yang tinggal di luar Jateng sangat besar.

"Jangan bergantung pada wisatawan dari luar negeri saja. Orang Jakarta kalau libur sebentar bisa ke Jateng. Kita bisa tawarkan paket-paket wisata, misalnya kalau mereka lewat pantai utara, tempat wisata mana saja yang dapat dikunjungi," kata Gubernur Jateng Bibit Waluyo seusai melantik pejabat eselon II di Kota Semarang, Selasa (1/6).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng yang baru dilantik, INA Maryanto, menyebutkan, potensi wisatawan Jateng yang ada di luar Jateng sangat besar. Ia mencontohkan, warga Jateng yang ada di Jakarta saja mencapai 4,5 juta orang.

Data Dinas Pariwisata Jateng, jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Jateng pada tahun 2009 mencapai 21 juta orang. Sedangkan wisatawan mancanegara jumlahnya 308.519 orang.

"Jika orang Jateng saja kita tumbuhkan kecintaan untuk berwisata ke Jateng, bisa terjadi penambahan yang cukup signifikan. Tapi promosi di daerah lain juga tetap dilakukan," kata Maryanto.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan menjelang 2013 adalah pembenahan ke dalam, yaitu manajemen pariwisata yang lebih profesional. Tempat wisata, penginapan, bahkan tempat peristirahatan harus digarap semaksimal mungkin dan dipromosikan.

Bibit menyatakan sangat menaruh perhatian pada sektor pariwisata. Pengunduran Visit Jateng dari 2011 menjadi tahun 2013 bukan karena kegagalan persiapan yang selama ini telah dilakukan, tapi untuk lebih mematangkan persiapan. "Tidak gagal. Justru supaya kita memiliki daya dorong lebih bagus, persiapan lebih matang sehingga kepercayaan terhadap kita lebih tinggi," kata Bibit.

Bibit menyoroti banyaknya proyek pembangunan sehingga Jateng belum siap menghadapi tahun kunjungan wisata pada tahun 2011. Proyek-proyek itu, misalnya pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo serta penanganan banjir dan rob di Kota Semarang.

"Kita lihat, sekarang Kota Semarang masih kumuh, masih terjadi rob dan banjir di mana-mana. Padahal Kota Semarang adalah pintu gerbang Jawa Tengah. Wali kota yang baru harus segera bergerak begitu dilantik," ujar Bibit.

Tugas pemprov menyiapkan infrastruktur. Sedangkan pemerintah kabupaten/kota juga turut berpartisipasi dalam menyiapkan daerahnya. (UTI)

Sumber: http://travel.kompas.com