Bengkulu - Museum Negeri Bengkulu kini memiliki koleksi jenis mata uang kuno sebanyak 99 buah yang terdiri atas uang logam dan kertas.
"Koleksi itu masuk dalam jenis numusmatika yaitu mata uang atau sejenisnya yang berlaku sebagai alat tukar masa itu," kata Kepala Museum Negeri Bengkulu, Ahadin, Selasa (13/7).
Benda tersebut mempunyai empat nama yaitu gulden, florin, rupiah dan sen, yang memiliki nilai sejarah dan tahun pengeluaran berbeda.
Ahadin menjelaskan, untuk mata uang jenis gulden ada 13 buah, florin 31 buah, rupiah 54 buah, dan sen satu buah. Benda yang mempunya nilai sejarah dari tahun emisinya yakni mata uang jenis gulden dengan emisi 1833 oleh Belanda.
Dari jumlah keseluruhan gulden, hanya dua keping yang bahannya terbuat dari perak. Masing-masing menunjukkan tahun 1833 dan 1853, sedangkan yang lain terbuat dari kertas. Jenis mata uang ini memiliki diameter 3,5 cm, ketebalan 0,45 cm dan berat 40 gram.
Selain mata uang kuno, museum ini juga memiliki koleksi jenis tanda jasa, lambang, pangkat resmi, dan lainnya seperti cap serta stempel yang masuk pada jenis heraldika.
Total keseluruhan benda peninggalan sejarah yang dimiliki museum sebanyak 6.070. Namun jumlah koleksi sebanyak itu belum meningkatkan kunjungan wisata ke daerah ini, hingga sektor wisata museum masih perlu ditingkatkan lagi ke tengah masyarakat.
Menurut Ahadin, diperlukan langkah sosialisasi dengan memperbanyak brosur dan promosi melalui media lain, sehingga kunjungan wisata di daerah ini dapat menumbuhkan perekonomian daerah.
"Selain itu pengetahuan sejarah perlu ditingkatkan bagi generasi muda untuk menumbuhkan rasa persatuan berbangsa dan bernegara," tambahnya. (Ant/X-12)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com