Jombang, Jawa Timur - Jika mampir ke Jombang, Jawa Timur, tidak lengkap rasanya bila tidak mampir ke Warung Nasi Kikil Bu Tandur, di Jalan Hasyim Asyari Mojosongo, Kecamatan Diwek. Nasi kikil ini sebenarnya tak jauh beda dengan nasi kikil yang lainnya, hanya saja yang membedakan penyajian kikil ini dicampur dengan tewel atau nangka muda dipadu dengan hati atau paru. Ini yang membuat rasanya khas. Setiap harinya, warung yang dijalankan oleh kakak beradik Cipto dan Marlia ini selalu ramai. Setiap harinya mereka harus menyiapkan 16 biji atau 16 buah kaki sapi, daging sebanyak 6 Kg, hati 3 Kg, lidah sapi 5 Kg, dan limpa 2 Kg serta 20 kg beras.
Cara membuat nasi kikil, kata Cipto, susah-susah gampang. Jika kikil berasal dari sapi tua maka memasaknya hampir 24 jam sedangkan sapi muda maka memasaknya jauh lebih singkat memakan waktu 3-4 jam. Memasak kikil kata dia tidak bisa di panci biasa. Mereka memasaknya menggunakan drum yang mereka sulap menjadi panci besar. Setelah kikil matang dan empuk, akan dicampur dengan nangka yang sudah direbus. "Bumbunya sama dengan yang lain. Bedanya, di racikan bumbunya. Saya jamin rasanya berbeda," tuturnya.
Waktu libur Lebaran ini, kata dia, mereka mendulang keuntungan banyak. Makanan nasi kikil mereka laris manis diserbu para pemudik. Kikil yang mereka siapkan juga banyak dari biasanya begitu hati, paru, dan yang lainnya. Langganan makan di warungnya dari berbagai macam kalangan. Bupati Jombang, Suyanto, merupakan salah satu langganan tetapnya, begitu juga dengan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, pernah mampir ke warung miliknya.
"Pelanggan kita banyak dari luar Jombang. Bahkan ada yang sengaja datang ke sini untuk makan nasi kikil kita kemudian balik lagi ke Jakarta," ungkapnya dengan nada bangga. Menurut Cipto resep nasi kikil ini dia peroleh dari almarhum ibu dan neneknya. Warung ini kata dia berdiri sebelum dirinya lahir. Saat ini usianya 40 tahun. Dia dan adiknya adalah generasi ketiga mengelola warung itu. Tertarik? Anda bisa mampir ke warung Nasi Kikil Bu Tandur. Buka mulai Pukul 16.30-00.00 WIB setiap harinya. Harga yang ditawarkan cukup murah, satu porsi Rp 6 ribu. Jika ditambah dengan paru atau hati harganya menjadi Rp 10 ribu. (wln/wln)
Sumber: http://surabaya.detik.com