Gulai Ikan `Pukek` Pasie Jambak Mengundang Selera

Padang, Sumbar - Praktisi pariwisata Sumbar, Ian Hanafiah, mengatakan, kuliner ikan pukek atau ikan hasil pukat nelayan di objek Pariwisata Pasie Jambak, Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah Padang, perlu dikembangkan sebagai salah satu makanan khas unggulan untuk menarik wisatawan.

"Wisatawan diyakini akan tertarik karena gulai ikan pukek tersebut harganya sangat terjangkau, rasanya enak karena ikannya ada ukuran kecil dan sedang yang masih segar dan baru ditangkap langsung dimasak," kata Ian Hanafiah di Padang, Selasa (29/9).

Menurut Ian, wisata kuliner di Pantai Pasie Jambak cukup menyenangkan karena selain enak, bersih, warung makan itu cukup higienis ditandai dengan penyediaan air minumnya menggunakan air mineral dalam galon dan dipanasi atau didinginkan dengan menggunakan arus listrik.

Cara menghidangkan minuman, katanya, memberikan jaminan pada pengunjung, bahwa air dimaksud cukup bersih ketimbang air yang dimasak pakai kompor.

"Suasana menyantap makan siang dengan kuliner ikan pukek ditambah udang goreng, kepiting goreng itu makin menyenangkan karena di kawasan wisata pantai itu juga tersedia pondok-pondok istirahat, dan makin menarik karena di sana juga tersedia pasar dan tempat pelelangan ikan," katanya.

Besarnya potensi pariwisata pantai Pasie Jambak itu, Ian menyarankan Pemkot Padang untuk segera memberikan perhatian penuh dan alokasi anggaran yang memadai dalam mengembangkannya. Pengembangan pariwisata Pasie Jambak penting, mengingat kawasan ini ibarat mutiara yang masih asli dan belum mendapat sentuhan karya seni.

"Pasie Jambak mulai dari awal pintu masuk hingga ke ujung pantai sepanjang 6 km itu cukup bagus ditelusuri guna menikmati keindahan pantai yang masih perawan itu dan minim fasilitas pendukung, khususnya sarana MCK, dan jalan," katanya.

Kalau masuk dari arah selatan kawasan Pasie Jambak, jalan menuju pantai paling awal perlu diperlebar agar bisa dilewati kendaraan roda empat. Dampaknya makin ke ujung maka pelaku pariwisata di daerah itu khususnya pedagang makanan dan minuman juga bakal menerima rejeki. Untuk memperlebar jalan, katanya lagi, bisa dimulai oleh masyarakat sekitar dengan cara bergotong royong sambil menunggu bantuan Pemkot Padang.

Chan, seorang pengawas pemungut karcis di pintu gerbang Pasie Jambak, sebelumnya mengatakan, objek pariwisata Pasie Jambak itu kini membutuhkan investor guna meningkatkan kualitas sarana dan prasarana umum serta sejumlah fasilitas layanan dan tempat bermain bagi pengunjung.

"Investor sangat dibutuhkan karena Pantai Pasie Jambak minim sarana pendukung, apalagi bantuan dari Pemkot Padang untuk meningkatkan kualitas fasilitas pendukung juga minim," katanya.

Ia menjelaskan, sejak 1985 secara resmi objek wisata pantai itu dibuka, Pemkot Padang baru membangun satu gapura sederhana di pintu masuk Pasie Jambak. Perhatian Pemkot Padang terhadap kawasan wisata alam ini masih kurang terutama dalam mempromosikan keberadaan objek wisata yang potensial dikembangkan itu.

Chan menyebutkan, Pasie Jambak potensial dikembangkan, karena selain pantainya datar, alam sekitarnya yang masih perawan, dikelilingi kehidupan nelayan, terdapatnya rumah warga yang membuka praktek penjinak ular serta lokasi wisata mudah dijangkau, sekitar 20 km dari pusat Kota Padang dan investor aman untuk berinvestasi. (Mediaindonesia.com)